MAJALAH SEMBOYAN

MAJALAH SEMBOYAN Created by BestTheme.Net

Popular Posts

Salam Pramuka!
Kegiatan Peserta Didik
Kegiatan Anggota Dewasa

LAGU LAGU PRAMUKA

LAGU LAGU PRAMUKA
KLIK GAMBAR UNTUK MENDENGARKAN

VIDEO PBB TNI PADA GIAT PRAMUKA

LENSA GIAT KITA

lihat video lainya di
SEMBOYAN VIDEO

GPS TUTORIAL PADA GOOGLE EARTH


networkedblogs

BBM CHANEL


HALAMAN

ANDA PENGUNJUNG KE

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

VIDEO TO DAY

VIDEO TO DAY
CONTOH FORMASI LKBB

VERSI ANDROID

SEMBOYAN RADIO

SEMBOYAN TV

TRAILER 5 ELANG

THEMA HP 50 TAHUN PRAMUKA

MAJALAH SEMBOYAN DIGITAL

DOWN LOAD AREA

Blog Archive

MAJALAH SEMBOYAN

MEDIA RESMI KWARCAB KABUPATEN BANDUNG DAN KABUPATEN BANDUNG BARAT ...

INFORMASI

Mengemas informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwarcab maupun Kwarran serta Gugudepan yang berada diwilayah Kwarcab Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ...

Semboyan Digital Media.

Sebagai sarana alternatif penyajian berita kegiatan secara online ...

Media Publikasi

Media Publikasi bagi Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ...

Mari Berbagi Informasi

Mari berbagi Infomasi Kirimkan berita kegiatan ke alamat Redaksi Gedung Pramuka Kwarcab Kab Bandung Jl RAA Wiranatakusumah No 19 Baleendah....

Featured Post 2

Archive for May 2013

clip_image005

Kabupaten Bandung – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf, Kamis (25/4) kembali mengunjungi masyarakat yang berada di kawasan banjir Dayeuhkolot, Bandung Selatan tepatnya di Kampung Leuwi Bandung Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot. Dalam kunjungannya tersebut, Beliau datang bersama para pengurus Kwarda Jabar, Jabar Scout Rescue serta didampingi oleh Jajaran Pengurus Pramuka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung. Kegiatan ini juga diiringi dengan pembagian bantuan paket sembako kepada warga-warga yang terkena bencana banjit sebagai wujud nyata bakti pramuka pribadi bangsaku Jawa Barat kepada masyarakat. Selaras dengan filosofi yang dipegang oleh Jawa Barat bahwa pramuka itu “Kudu Katara, Karasa tur Karampa ku Masyarakat”

clip_image006Lokasi kunjungan berpusat pada tiga RW yang dikunjungi oleh Kak Dede Yusuf ini, yaitu RW 01, 02, 03 dan 14 Kmp. Leuwi Bandung Ds. Citeureup. Pada setiap kunjungan ke titik-titik rumah yang terkena banjir, Kak kwarda dengan senang hati menembus lumpur dan genangan air di kampung Babakan Leuwibandung Dayeuhkolot, membesarkan hati warga korban banjir sekaligus menyerahkan bantuan paket sembako. Beliaupun tidak lupa clip_image007menyapa dengan penuh kehangatan serta meminta kesabaran warga akan musibah banjir yang melanda ini. Menurut Dede Yusuf, daerah ini menjadi titik terendah dari kawasan Dayeukolot sehingga apabila Sungai Citarum dan anak-anaknya meluap maka yang pertama kali banjir adalah kawasan Leuwi Bandung ini.

clip_image008Kak Dede Yusuf juga menyempatkan waktu untuk melihat sungai Citarum lama yang sekarang telah dipasang benteng (tembok) penahan banjir. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh warga yang menyertai kunjungan Kak Kwarda Jabar, walaupun sudah dibenteng, banjir masih tetap menerjang kawasan penduduk. Pemerintah kabupaten Bandung sudah berupaya dengan melakukan clip_image009pengerukan sungai Citarum yang sejauh ini memang belum membuahkan hasil, bahkan luapan banjir untuk tahun 2013 ini telah berlangsung selama tiga bulan dan ini dianggap sebagai banjir terlama sepanjang sejarah banjir Baleendah dan Dayeuhkolot (Bandung Selatan).

"Banjir Dayeuhkolot dan Baleendah ini, bukan saja karena luapan Sungai Citarum, tapi juga karena luapan Sungai Cikapundung. Apalagi ujung Sungai Cikapundung kini dipenuhi sampah yang menghalangi laju aliran sungai. Sampah yang bertumpuk sangat sulit untuk dibersihkan," ujar Kak Dede Yusuf. Setelah selesai meninjau kondisi banjir di kawasan Leuwi Bandung ini, Kak Dede Yusuf melanjutkan kunjungannya dengan meninjau sekolah SD Darurat yang ditempatkan di Aula Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung yang terletak di Jl. RAA Wiranatakusumah, Baleendah yang juga kerap kali dijadikan posko pengungsian warga Cigosol dan uwak, Baleendah jika terjadi banjir. Sekolah darurat ini menampung puluhan siswa – siswi SDN Andir Baleendah dari kelas 1 sampai kelas 6. Kehadiran Kak Dede Yusuf pun sontak membuat siswa-siswa bahagia karena bisa langsung bertemu dengan sosok Kak Dede Yusuf yang ramah dan penuh senyuman. Pada kunjungan itu beliaupun memberikan motivasi kepada para siswa SD agar tetap semangat walaupun mereka harus belajar dan sekolah di tempat yang darurat. Kak Dede pun memberikan bantuan berupa susu dan biskuit yang secara simbolis diterima oleh salah seorang siswi SD yang bernama Tasya.

Sekitar Pukul 14.00 WIB Kak Kwarda melanjutkan kembali rangkaian kegiatan kunjungannyaclip_image010 dengan meninjau para pengungsi yang ditampung di Rusunawa Baleendah. Beliau pun menyapa para pengungsi yang hampir berjumlah 500 Kepala Keluarga (KK) ini yang ditampung di tiga blok Rusunawa. Beliau pun menyempatkan diri untuk mengunjungi Dapur Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung serta Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memberikan ratusan paket sembako kepada BPBD dan PMIclip_image011 yang setiap harinya menyiapkan ribuan konsumsi siap saji bagi para korban banjir ini. Kak Dede berpesan bahwa Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan moral generasi muda harus juga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, tentunya disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya sebagai implementasi dari nilai-nilai Trisatya dan Dasa Darma Pramuka.

 

 

 

 

 

 

Sidang paripurna Daerah (Sidparda) tahun 2013 yang diselenggarakan Oleh Dewan Kerja Daerah (DKD) berlangsung sukses. Berbagai program tentang konsep dan kegiatan Kepramukaan khususnya bagi Pramuka Penegak dan Pandega telah rampung diselesaikan. Banyak aspirasi dari anggota Pramuka Penegak dan Pandega tertampung dalam forum tahunan ini diantaranya tentang pengembangan dan kegiatan kepramukaan yang membutuhkan dukungan penuh dari para andalan.

Acara yang berlangsung meriah ini berlangsung sejak 11– 12 Mei 2013 dibuka oleh Ketua Kwartir Daerah yang diwakili oleh Kak H. Engkus Sutisna, ST., MT, Waka. Binamuda Daerah. Dalam amanatnya, beliau mengingatkan segenap anggota Pramuka khususnya Penegak dan Pandega Jawa Barat bahwa, Pramuka saat ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat, untuk itu perlu pengembangan dan inovasi ditubuh Gerakan Pramuka itu sendiri melalui kegiatan yang bersifat kreatif, inovatif, menantang, terstruktur, serta memiliki unsur pendidikan yang dapat menambah pengalaman dan pengetahuan. Hal ini dapat tercermin melalui Program Kerja yang akan dilaksanakan selama setahun kedepan. “Pramuka Jawa Barat sedang membutuhkan kalian, buka wawasan kalian dan buktikan kepada masyarakat bahwa Pramuka itu ada dan bisa berbuat untuk kebaikan, Pramuka bukan sekedar bertepuk tangan, bercanda, bernyanyi, namun lebih dari itu , kita memiliki kegiatan yang positif dan bermanfaat. Melalui sidang Paripurna Daerah ini kalian dapat memulai langkah dengan menyusun Program Kerja yang unik, menarik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan belakangan ini.

Ai Aisyah selaku Ketua Sangga Kerja dalam laporannya mengatakan, peserta yang mengikuti Sidparda berjumlah 59 orang yang terdiri dari anggota Dewan Kerja Daerah serta Ketua Dan Wakil Ketua Dewan Kerja Cabang se-Jawa Barat. Tidak ada yang tidak mengirimkan pesertanya ke SIDPARDA Jawa Barat ini ke 26 kota / kabupaten hadir semua.

Sidang berlangsung dengan lancar, pimpinan sidang pendahuluan pada SIDPARDA ini adalah Kak Randi (DKD Jabar), Kak Teguh (DKD Jabar), dan Kak Rizqy (DKD Jabar), kakak presidium dapat mengendalikan situasi Pada sidang pendahuluan iniberlanjut pada sidang pleno I dengan agenda mendengarkan dan menanggapi laporan Dewan Kerja Daerah, namun sebelum berlanjut ke sidang pleno telah dipilih pimpinan sidang pada sidang pleno ini dengan utusan 1 orang DKD dan 2 orang perutusan DKC yang diwakili oleh Kak Rizqy Akbar Rinaldi unsure DKD Jabar, Kak Irfan Paturrahman utusan DKC Ciamis dan Kak Kristina Purnamasari utusan dari DKC Kabupaten Bandung.

Sidang pleno I di mulai berbagai laporan aktifitas DKC se- Jawa Barat telah dilaporkan dengan diwakilkan oleh wilayahnya masing – masing, berlanjut pada Sidang pleno II yang mengagendakan penyampaian Rencana Kerja DKD tahun 2013 berlangsung lancar walaupun. Peserta dibagi menjadi dua komisi yakni komisi A yang membahas konsepsional administrasi dipimpin oleh kak Sari Nugraha (Wakil Ketua DKD Jabar) dan komisi B yang membahas tentang operasional kegiatan atau program kerja dipimpin oleh Kak Randi (Ketua DKD Jabar baru). Sidang komisi A menghasilkan usulan pola pendidikan dan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega Jabar dan pengumpulan Data Potensi dari masing – masing wilayah yang paling lambat dikumpulkan pada H-1 Rakerda. Sementara itu, sidang komisi B berhasil merumuskan Program Kerja tahun 2013 dan 2014. diantaranya, Youth Leadership Camp yang rencana akan dilaksanakan pada Juni – Juli 2013, Scouting Skill Penegak dan Pandega yang rencana akan di laksanakan pada Agustus – September 2013, Advanced Art of The Leadership Developmentyang akan dilaksanakan pada Oktober 2012 dan Scout Enterpreneurship clinic yang akan dilaksanakan pada November 2013. Adapun kegiatan tingkat Nasional adalah :

1. Sidang Paripurna Nasional

2. Perkemahan Bakti saka Taruna Bumi Nasional

3. Jambore on The Air – Jambore On The Internet (JOTA-JOTI)

4. Musppanitera Nasional

5. Dan kegiatan lain yang bersifat incidental

Hasil sidang paripurna daerah jawa barat 2013 ini dibawa dalam agenda rapat kerja daerah Kwarda Jabar yang berlangsung setelah ditatapkannya Rakerda. sidang ditutup oleh kak Sarwa selaku Andalan Binamuda Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat.

MARI KITA.

(KRISTINA PS)

clip_image003Bangsa Indonesia tidak terkecuali anggota Gerakan Pramuka kembali memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) ke-150 yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2013 . harkitnas merupakan momentuk tonggak sejarah yang sangat fundamental dalam perjalanan sejarah bangsa Ini. Jika kita kembali kepada sejarah, kebangkitan nasional merupakan peristiwa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme diikuti dengan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Selama masa penjajahan semangat kebangkitan nasional tidak pernah muncul hingga berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Organisasi Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji serta digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo pada awalnya bukan organisasi politik, tetapi lebih kepada organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Namun seiring waktu Boedi Oetomo kemudian menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia.

Kongres pertama Boedi Oetomo diselenggarakan tanggal 3 - 5 Oktober 1908 di Yogyakarta. Saat itu organisasi Boedi Oetomo telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota yaitu Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres pertamanya ini Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) yang berasal dari kaum priyayi diangkat sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Dan sejak itu banyak anggota baru yang berasal dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial bergabung dengan organisasi Boedi Oetomo, namun hal ini justru membuat anggota dari kalangan pemuda memilih keluar dari organisasi ini.

Organisasi Boedi Oetomo sendiri dalam perjalanan sejarahnya mengalami beberapa kali pergantian pimpinan dan sebagian besar berasal dari kalangan bangsawan seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo mantan Bupati Karanganyar yang menjadi presiden pertama Budi Utomo dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.

Berturut-turut setelah Boedi Oetomo didirikan pada tahun 1908 diikuti berdirinya Partai Politik pertama di Indonesia Indische Partij pada tahun 1912, kemudian pada tahun yang sama Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta, Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang. Karena dianggap sebagai organisasi yang menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya sebagaimana disebutkan di atas, maka tanggal kelahiran Boedi Oetomo yaitu 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Gerakan Pramuka telah menyimpan dengan cara tersendiri catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini. Perjalanan panjang perjuangan Bangsa Indonesia tersebut menjadi menjadi sumber pengambilan Kiasan Dasar Kepramukaan yang digunakan oleh Gerakan Pramuka sebagai bagian dari Metode Kepramukaan yang merupakan salah satu cara belajar interaktif progresif anggota gerakan Pramuka. Hal ini dapat kita telusuri dari nama golongan dalam jenjang pendidikannya. Kiasan Dasar merupakan gambaran / kiasan yang mendasari dan melatarbelakangi suatu kegiatan. Kiasan Dasar Kepramukaan merupakan alam pikiran yang mengandung kiasan/ gambaran suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan kepramukaan sehingga peserta didik merasakan ikut terlibat pada kegiatan yang mengesankan tersebut.

Kiasan Dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Penggunaan Kiasan Dasar, sebagai salah satu unsur terpadu dalam pendidikan kepramukaan, dimaksudkan untuk mengembangkan imajinasi, sesuai dengan usia dan perkembangan, yang mendorong kreatifitas dan keikutsertaan peserta didik dalam setiap kegiatan pendidikan kepramukaan. Kegiatan pendidikan kepramukaan harus dikemas dalam Kiasan Dasar yang menarik, menantang, dan merangsang, disesuaikan dengan minat, kebutuhan, situasi dan kondisi anggota muda. Kiasan Dasar disusun dan dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan kepramukaan untuk setiap golongan serta merupakan salah satu unsur dalam Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya harus tidak memberatkan anggota muda tetapi malah dapat memperkaya pengalaman.

clip_image002

Berikut Pelaksanaan Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka, diantaranya

1. SIAGA adalah masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda dalam merintis kemerdekaan. Dan ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908.

2. PENGGALANG adalah masa menggalang persatuan dan kesatuan pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

3. PENEGAK adalah masa menegakkan negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945.

4. PANDEGA adalah masa memadegani mengelola pem-bangunan dan mengisinya.

5. PEMBINA adalah membina Bangsa dan Negara.

6. ANDALAN adalah para pemimpin yang bisa diandalkan.

Kemudian di bawah ini, adalah kiasan pada masing-masing Golongan yang mengkiaskan tingkat-tingkat yang ada, yaitu :

1). Arti kiasan golongan Siaga (S) : Golongan Siaga merupakan wadah pembinaan bagi anak berusia 7 – 10 tahun, merupakan kiasan dari masa menyiagakan masyarakat dalam menghadapi pemerintah kolonial Belanda untuk merintis kemerdekaan yang ditandai dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908. Siaga juga memiliki maksud bersegera untuk memulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan kesadaran yang tinggi dan penataan yang baik. Oleh sebab itu, golongan ini memiliki tiga tingkatan yaitu : Siaga Mula, Siaga Bantu, dan Siaga Tata.

2). Arti kiasan Penggalang (G) : Golongan selanjutnya, yaitu Penggalang yang anggotanya anak berusia 11 – 15 tahun, diambil dari masa untuk menggalang persatuan dan kesatuan pemuda yang ditandai dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Tingkatan yang ada pun sejalan dengan sejarah perjuangan bangsa untuk mencari ramuan atau bahan-bahan kemudian dirakit atau disusun dan akhirnya dapat diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara. Itulah sebabnya golongan ini memiliki tiga tingkatan, yaitu : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, dan Penggalang Terap.

3). Arti kiasan Penegak : Seperti halnya Golongan Siaga dan Penggalang, kelanjutan dari dua golongan tersebut adalah golongan Penegak (beranggotakan remaja berusia 16 – 20 tahun) memiliki kiasan dalam menegakan negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Proklamasi, 17 Agustus 1945. Diperlukannya bantara-bantara atau kader pembangunan yang kuat, baik, terampil dan mermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan menjadikan Golongan Penegak ini memiliki dua tingkatan yaitu: Penegak Bantara dan Penegak Laksana

4). Pendidikan Gerakan Kepanduan adalah pendidikan yang berkelanjutan, tidak bisa berhenti sampai titik tertentu, seperti halnya perjuangan Bangsa Indonesia yang terus-menerus. Bangsa  Indonesia tidak pernah puas terhadap kemerdekaan yang telah diraih karena esensi dari kemerdekaan itu adalah awal dari perjuangan untuk membangun bangsa. Masa ini disebut masa memandegani atau mengelola pembangunan dan mengisinya yang selanjutnya dikiaskan dalam Golongan Pandega (beranggotakan pemuda berusia 21 – 25 tahun

Oleh karena itu penggunaan Kiasan Dasar pada peserta didik hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan jiwa peserta didik, berikut contoh kiasan dasar untuk :

a. Siaga : hal-hal yang fantastis

b. Penggalang : hal yang berlaku kepahlawanan, perjuangan

c. Penegak : hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan

d. Pandega : Simulasi tentang jabatan kepemimpinan

Kegiatan yeng dibungkus dengan kiasan dasar akan membangkitkan jiwa kejuangan dan cinta tanah air yang membekas di hati peserta didik. Dalam pelaksanaannya kiasan dasar terpadu dengan prinsip dasar, metode, kode kehormatan dan motto Gerakan Pramuka. Buah dari semua jenjang pendidikan Gerakan Pramuka ini diharapkan dapat melahirkan manusia Indonesia yang dapat membina bangsa dan negara serta dapat menjadi pemimpin yang bisa diandalkan. Kiasan dasar ini menjadi bukti bahwa Gerakan Pramuka yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan bangsa. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakan dan memandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-lamanya.

Dari : Berbagai Sumber

 

 

http://www.infonews.web.id/2013/04/sejarah-hari-kebangkitan-nasional-20-mei.html

http://luqmanhasan.wordpress.com/2008/06/21/kiasan-dasar-gerakan-pramuka/

clip_image002Gerakan Pramuka menggunakan Sistem Tanda Kecakapan Pramuka sebagai alat untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka, yang meliputi :Syarat Kecakapan Umum, Syarat Kecakapan Khusus dan Syarat Pramuka Garuda. SKU, SKK, dan SPG merupakan alat/materi kegiatan pokok dalam proses pendidikan kepramukaan, yang melibatkan peserta didik dan Pembina Pramuka, untuk meningkatkan mutu pengetahuan, keterampilan dan sikap laku peserta didik menuju tercapainya tujuan Gerakan Pramuka. Untuk pelaksanaan penilaian kecakapan Pramuka secara obyektif, para Pembina Pramuka perlu mempelajari dan memahami benar hal-hal yang tampak secara umum, misalnya : Pramuka Siaga masih suka berkhayal, menykai ceritera fantastis dan lucu,  Pramuka Penggalang semangatnya menggebu, daya nalarnya mulai berkembang, masih suka pada hal yang lucu. Pramuka Penegak berfikir kritis, logis, merasa mampu mandiri, emosional.  Pramuka Pandega ingin berbuat sesuatu dan sedang mencari jatidirinya. Pelaksanaan pencapaian SKU, SKK, dan SPG di lapangan harus dilakukan secara kreatif dan rekreatif, sehingga menggairahkan peserta didik untuk menempuh ujian, serta menyelesaikan materi kegiatan Pramuka, dengan menghindari suasana formal, kaku, dan statis.

Maksud
Pengaturan tentang tata cara penilaian dan ujian  kecakapan bagi peserta didik Gerakan Pramuka, dimaksudkan agar :

1. proses penyelesaian materi SKU, SKK, dan SPG dan proses penilaiannya lebih disenangi dan diminati peserta didik.

2. para Pembina Pramuka mampu memberi dorongan dalam menilai perserta didiknya, dengan menggunakan berbagai variasi dan sekaligus membina perkembangan watak dan sikap laku peserta didik.

3. para peserta didik dan orang dewasa terdorong untuk berbuat lebih baik dan peka terhadap kepentingan peserta didik dan masyarakat lingkungannya.

Pengertian

1. Yang dimaksud dengan kecakapan dalam petunjuk penyelenggaraan ini adalah kemampuan seorang Pramuka yang berlandaskan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap laku yang dimilikinya.

2. Syarat Kecakapan Umu (SKU) adalah syarat kecakapan minimum, yang harus dicapai secara umum oleh semua Pramuka, sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohaninya.

3. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan minimum, yang harus dicapai secara khusus oleh seorang Pramuka, sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan pribadi/individunya.

4. Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat kecakapan tertinggi, yang harus dicapai oleh seorang Pramuka, sesuai dengan golongan usianya.

5. Menguji kecakapan dalam Gerakan Pramuka adalah menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang Pramuka, diukur dengan SKU, SKK dan, SPG, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan bahwa yang bersangkutan telah memenuhi syarat minimal yang telah ditentukan, sesuai dengan keadaan dan kemampuan peserta didik.

Tujuan
Tujuan penilaian kecakapan dalam Gerakan Pramuka adalah untuk mengukur keberhasilan usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan :

1. mendorong peserta didik menambah pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

2. mengembangkan hal-hal yang bersifat positif yang ada pada diri peserta didik.

3. menanamkan keyakinan peserta didik akan kemampuannya dan kesadaran untuk membaktikan diri bagi kepentingan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, serta Tuhan Yang Maha Esa.

Sasaran
Sasaran penilaian kecakapan peserta didik adalah :

1. meyakini akan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliknya.

2. merasa mantap atas kemampuan mental dan fisiknya.

3. memiliki kepercayaan diri yang lebih besar.

4. memiliki rasa tanggungjawab dan kewajiban untuk berbakti.

Sasaran Penilaian

Sasaran penilaian kecakapan peserta didik bagi para Pembina Pramuka adalah :

1. mengetahui keberhasilan proses pendidikan yang dilakukannya.

2. mengetahui usaha dan prestasi yang dicapai peserta didik.

3. mengetahui kemampuan para Pembina Pramuka dalam melaksanakan tugasnya.

Fungsi
Para Pembina Pramuka perlu menyadari bahwa penilaian kecakapan dalam Gerakan Pramuka berfungsi sebagai alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka, dan bukanlah merupakan tujuan pendidikan.
Proses Penilaian Kecakapan Pramuka

Pendekatan

1. Karena penilaian kecakapan Pramuaka merupakan alat pendidikan, maka pada prinsipnya menilai kecakapan Pramuka adalah secara perorangan.

2. Untuk beberapa mata kegiatan, memang ada yang perlu dilaksanakan secara berkelompok, namun demikian penilaiannya tetap secara perorangan. Hal ini misalnya : kegiatan upacara, memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya, memasak, PPPK, dan sebagainya.

3. Pelaksanaan penilaian kecakapan Pramuka perlu memperhatikan perbedaan usia, perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Cara menilai Pramuka Siaga berbeda dengan menilai Pramuka Penggalang, penegak dan Pandega.

Penilaian kecakapan Pramuka dilaksanakan :

1. dalam bentuk praktek, artinya bukan hanya teori, secara tertulis.

2. secara praktis, artinya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

3. dengan cara penyajian kegiatan yang menarik dan menyenangkan.

Waktu Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanaan penilaian kecakapan dapat diatur oleh Pembina Pramuka yang bersangkutan, misalnya :

1. dijadwalkan dalam setiap hari latihan berkala.

2. dijadwalkan dalam acara wisata, perjalanan di kapal laut, mengisi waktu luang dalam perjalanan jauh, dan lain-lain.

3. pada waktu melaksanakan kegiatan, baik kegiatan dalam latihan berkala di satuannya, maupun kegiatan kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan dan sejenisnya yang melibatkan peserta didik.

4. Penilaian kecakapan juga dapat dilaksanakan pada waktu yang disepakati bersama oleh peserta didik dengan Pembinanya, meliputi pula tempat dan mata kegiatannya.

Proses Penilaian

Proses penilaian kecakapan dapat dilaksanakan :

1. secara langsung yaitu peserta didik secara sadar merasakan proses prnilaian SKU, SKK, dan SPG, sesuai dengan kesepakatan bersama antara peserta didik dengan Pembinanya.

2. secara tidak langsung, yaitu peserta didik mengikuti kegiatan di dalam latihan berkala atau mengikuti kegiatan lain dan tidak disadarinya bahwa dalam kegiatan itu mereka dinilai kecakapannya. Hal ini perlu dilakukan khususnya untuk peserta didik yang segan atau takut dinilai.

Proses penilaian kecakapan juga dilakukan dengan :

1. menitikbertakan pada usaha dan upaya secara bersungguh-sungguh dari peserta didik, untuk mencapai hasil yang diharapkan (nilai formil).

2. kemudian menilai materi atau hasil usaha yang dapat dicapai oleh peserta didik (nilai materiel). Pada pelaksanaan menilai kecakapan peserta didik perlu digunakan prinsip : untuk mencapai hasil yang baik perlu adanya usaha secara bersungguh-sungguh dengan sekuat tenaga dan upaya. Itulah sebabnya nilai formal diutamakan daripada nilai materiel, kecuali untuk penilaian Syarat Kecakapan Khusus, penilaian materi atau hasil usaha juga ikut menentukan keberhasilannya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Penilai wajib memperhatikan :

1. Keadaan dan kemampuan peserta didik, atas dasar jenis kelamin, usia, kebugaran jasmani, bakat, minat, dan kecerdasan, ketangkasan, keterampilan, keuletan dan usaha yang telah dilakukan peserta didik.

2. Latar belakang kehidupan peserta didik, keluarga, sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya.

3. Keadaan masyarakat setempat, misalnya adat-istiadat, kebiasaan, keadaan sosial ekonomi, pembatasan, larangan dan lain-lainnya.

4. Mengingat bahwa semua syarat kecakapan itu merupakan sarana pokok yang mempengaruhi sikap laku peserta didik agar meningkat secara positif, dan sekaligus menambah pengetahuan dan keterampilannya, maka proses penilaian harus bersifat mendorong keberanian dan merangsang kemauan peserta didik untuk menempuhnya

Penilai

1. Penilai SKU pada prinsipnya adalah Pembina peserta didik masing-masing.

2. Para Pemimpin Regu Penggalang, Pramuka Penegak dan Pandega yang senior dapat ditugaskan membantu menilai SKU bagi teman-temannya.

3. Jika dianggap perlu, para Pembina dapat pula meminta bantuan orang-tua Pramuka dan orang lain yang dianggap mampu untuk menilai peserta didiknya, namun tanggungjawab tetap pada Pembina yang bersangkutan. Sebaiknya pada saat pelaksanaan penilaian Pembina Pramuka mendampinginya.

4. Oleh karena Satya dan Darma Pramuka erat kaitannya dengan pengembangan sikap laku dan pembinaan watak peserta didik, maka penilaian kode kehormatan harus dilakukan oleh Pembina peserta didik yang bersangkutan.

5. Penilai SKK dan SPG sebaiknya dilakukan oleh Pembina atau orang lain yang dianggap mampu, yang tergabung dalam Tim Penilai yang diangkat oleh Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang yang bersangkutan.

Kebijakan dalam menilai kecakapan

1. Pembina atau penilai dituntut untuk bertindak bijaksana, adil dan penuh pertimbangan dan tanggungjawab.

2. Menguji peserta didik penyandang cacat tidak dapat disamakan seperti ketentuan yang tertulis di dalam SKU, SKK, dan SPG.

3. Ketentuan tertulis dalam SKU, SKK, dan SPG adalah syarat minimum yang harus dicapai peserta didik, oleh karenanya apabila syarat itu dianggap terlalu mudah bagi peserta didik maka Pembina Pramuka atau penilai dapat meningkatkan bobotnya, sehingga peserta didik merasa bahwa tanda kecakapan yang dipakainya diperoleh tidak dengan begitu saja, melainkan dengan usaha yang tidak mudah. Namun harus diingat bahwa bagi peserta didik yang kurang kemampuannya, cukup sampai syarat minimal itu saja, sudah dianggap berhasil dan memenuhi syarat.

4. Penilaian dapat dilakukan dengan memberi tugas yang dapat dikerjakan di rumah, di sekolah, atau di tempat lain, dengan bantuan orangtua peserta didik, guru dan tokoh masyarakat lain yang diperlukan. Misalnya untuk penilaian kegiatan berkebun, menjahit, kegiatan agama, dan lain-lain.

5. Penilaian kecakapan peserta didik dalam bentuk kegiatan kelompok atau lomba, merupakan salah satu cara untuk mendorong minat dan keberanian setiap peserta didik, di samping penilaian atas kerjasama anggota kelompok, meskipun penilaian tetap secara perorangan.

6. Para Pembina perlu mengupayakan untuk mendorong tanpa paksaan, agar peserta didik mencapai tingkat kecakapan yang setinggi-tingginya dan memperoleh tanda kecakapan khusus sebanyak-banyaknya.

Sumber :

KEPUTUSAN  KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA,  NO : 273 TAHUN 1993
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN CARA MENILAI KECAKAPAN PRAMUKA
( Kaka Wahyudin Thea )

Bertempat di Aula Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, hari Jumat tanggal 26 April 2013 Kak H. Sugianto, S.Ag, M.Si atas nama Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung, melantik dan mengukuhkan Kak Drs.Agus Suhartono menjadi Ketua Majelis Pembimbing Kwartir Ranting Kecamatan Banjaran yang sehari-harinya sebagai Camat Kecamatan Banjaran beserta Jajaran, sekaligus pelantikan dan pengukuhan Jajaran pengurus Kwartir Ranting Kecamatan Banjaran.

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung berpesan bahwa gerakan pramuka harus tampil sebagai gerakan pendidikan karakter bangsa untuk generasi muda ditengah arus globalisasi dan modernisasi. Semakin maraknya aksi kenakalan remaja saat ini, dapat diantisipasi dini dengan pendidikan karakter oleh Gerakan Pramuka sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Gerakan Pramuka Nomor 12 Tahun 2010. Dalam sambutannya, Kak H.Sugianto pun menyampaikan bahwa anggota gerakan pramuka harus aktif membantu para korban bencana banjir yang sering terjadi dikawasan Bandung Selatan khususnya Kecamatan Banjaran sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Trisatya dan Dasa Dharma.

Dalam pengarahannya ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kwarran Kecamatan Banjaran mengharapkan bajwa Kegiatan pramuka bukan hanya berkemah dan baris berbaris saja, namun sekarang ini kita dituntut untuk karya nyata membantu masyarakat. Sebagai Ketua Mabi dia pun mencanangkan agar Kwartir Ranting Kecamatan Banjaran dapat memiliki secretariat mandiri sebagai basis untuk menjalankan roda organisasi pramuka di kecamatan ini. Berikut susunan pengurus majelis pembimbing ranting dan Pengurus Kwartir Ranting Kecamatan Banjaran masa bakti 2012 – 2015 berdasarkan Surat Keputusan Kwarcab Kabupaten Bandung Nomor 32 Tahun 2012 dan nomor: 33 Tahun 2012, antara lain

SUSUNAN PENGURUS MAJELIS PEMBIMBING RANTING GERAKAN PRAMUKA KECAMATAN BANJARAN MASA BAKTI 2012 - 2015

1. Ketua merangkap anggota : Camat Kecamatan Banjaran

2. Wakil Ketua merangkap anggota :

a. Danramil Banjaran

b. Kapolsek Banjaran

c. Kepala UPTD TK/SD Kecamatan Banjaran

3. Sekretaris merangkap anggota : Sekretaris Kecamatan Banjaran

4. Anggota :

a. Kepala KUA Kecamatan Banjaran

b. Ketua Cabang PGRI Kec. Banjaran

c. Kepala Puskesmas Kec. Banjaran

d. Kepala UPTD KB Kec. Banjaran

e. Kepala UPTD Pasar Kec. Banjaran

f. Para Pengawas TK/SD Kec. Banjaran

g. Para Penilik PLSPO Kec. Banjaran

h. Para Kepala Desa Se Kec. Banjaran

i. Para Kepala SMP/MTs dan SMA/SMK/MA se Kec. Banjaran

SUSUNAN PENGURUS KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA KECAMATAN BANJARAN MASA BAKTI 2012 - 2015

1. Ketua merangkap anggota : Drs. Asep Wikara, M.M.Pd

2. Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda : Dani Hermawan, S.Ip, MG

3. Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa : Wisnu Budiman, LMT

4. Wakil Ketua Bidang Keuangan, Usaha Koperasi,

Sarana dan Prasarana : Hj. Siti Nurjanah, S.Pd, MS

5. Wakil Ketua Bidang Organisasi, Hukum, Kerjasama Abdi Masyarakat dan Humas : Asep Toha, S.Pd

6. Sekretaris : Rusmana, S.Pd, MG

7. Andalan Ranting Urusan Keuangan :

1. Cucu Cuarsih, S.Pd, MS

2. Yuyum Sukaemi, S.Pd

8. Andalan Ranting Urusan Binamuda Putera :

1. Komar, S.Pd, MG

2. Hendi Lesmana, MG

9. Andalan Ranting Urusan Binamuda Puteri :

1. Yeti Erawati, S.Pd, MS

2. Kuraesin Sriwenda, S.Pd

10. Andalan Ranting Urusan Binawasa Putera :

Asep Ma’mun, MT dan Yoni Rahayu, S.Pd.I

11. Andalan Ranting Urusan Binawasa Puteri :

1. Sriatun, S.Pd, MG dan

2. Nelly Turtiningsih, S.Pd, MS

12. Andalan Ranting Urusan Satuan Karya Pramuka:

1. Hendi Mulyana dan 2. Riki Wiguna

3. Irna Rahmawati, S.Pd

13. Andalan Ranting Urusan Pendidikan dan Latihan:

1. H. Maskuri, S.Pd.I, MG

2. Rd. Soni Afianti, S.Pd

3. Dra. Tika Rostika, M.M.Pd

4. Wahyu Mulyadi, MG

14. Andalan Ranting Urusan Organisasi dan Administrasi :

1. Amin Saripudin, S.Pd, M.MPd

2. Sari Kinkin, S.Pd, MS

3. Uat Hikayat, MT

4. Edi Suwendi, S.Pd.I

15. Andalan Ranting Urusan Hukum dan Kerjasama:

1. Ecin Kuraesin, S.Pd

2. Ari Haryanto, S.Pd, MT

16. Andalan Ranting Urusan Abdi Masyarakat :

1. Anang Suryana, S.Pd, M.Si

2. Agus Hidayat, S.Pd

17. Andalan Ranting Urusan Humas :

1. Asep Aripin, S.Pd dan

2. Entin Tartini, S.Pd, M.M.Pd

18. Andalan Ranting Urusan Usaha :

1. Jajang Hidayat dan Teti Supriyati, S.Pd

19. Andalan Ranting Urusan Koperasi :

1. Drs. Sucipto dan Daryati, S.Pd

20. Andalan Ranting Urusan Sarana & Prasarana:

1. Engkan Karnadi, S.Pd , Yayan Suryana dan Iip Hermawan

21. Andalan Ranting Urusan ex Officio : Ketua DKR

22. Andalan Ranting Urusan ex Officio : Wakil Ketua DKR

Ambalan Siti Zenab – Al-Ghazali pangkalan Madarasah Aliyyah (MA) Al-Ghazali ini telah merayakan hari jadi ambalannya. Perayaan tersebut diisi dengan renungan ulang janji (RUJ) dan syukuran sederhana.

Kak Iyep, S.Pd, MT, Pembina Pramuka Ambalan Siti Zenab dan Al-Ghazali Madrasah Aliyah Al-Ghazali mengatakan bahwa sebenarnya HUT ambalan ini begitu meriah. Karena telag hadir tamu yang luar biasa kami hormati”, ujar Pembina Ambalan Siti Zenab dan Al-Ghazali ini.

Pada kesempatan yang sangat luar biasa perutusan dari Kwartir Cabang Kabupaten Bandung “Kak Deden Denny Nugraha, S.Pd” selaku Sekretaris Cabang telah hadir, meski waktu sudah larut malam namun itu tak menyudutkan kakak kita yang satu ini tidak hadir di kegiatan yang sangat momentum ini.

Pada kegiatan tersebut Kak Deden DN menyampaikan amanat Kak Kwarcab Kab. Bandung dan memberikan support yang begitu luar biasa dan juga memberikan doorprize yang disponsori oleh Majalah Pramuka Semboyan. Meski dorprize yang diberikan tidak melihat nominal namun itu sangat berharga bagi pramuka penegak dan pramuka pandega di Madrasah Aliyyah Al-Ghazali ini.

Kegiatan yang begitu jidmat telah dilaksanakan sesuai agenda yang telah direncanakan, kegiatan ini pun telah dihadiri rekan – rekan dari Dewan Kerja Cabang Kabupaten Bandung karena mereka ingin melihat Pramuka Penegak dan pramuka Pandega di MA Al-Ghazali yang hebat ini.

Kak Iyep, memaparkan bahwa perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ambalan ini hanya dirayakan secara sederhana. “Perayaan HUT Ambalan ini hanya sebagai simbolis saja yaitu dengan mengadakan Renungan Ulang Janji dan potong tumpeng,” Paparnya.

Dia menambahkan yang terpenting bukan perayaannya namun makna di balik perayaan tersebut. “Saya berharap semua anggota Pramuka MA Al-Ghazali yang masih aktif maupun tidak untuk dapat mengambil makna di balik semakin dewasanya ambalan kita,” harapnya.
Kak Deden Denny Nugraha, S.Pd mengucapkan selamat atas bertambahnya usia Ambalan Siti Zenab dan Al-Ghazali. “Semoga dengan bertambahnya usia Ambalan Siti Zenab dan Al-Ghazali, kita diberikan kemudahan oleh Allah SWT untuk membawa warisan pendahulu kita nanti ke arah yang lebih baik,” Ucapnya.

Dalam sambutannya, Kak Iyep mengharapkan kepada seluruh anggota Pramuka untuk tidak lelah dan terus semangat. “Saya berharap kepada pengurus maupun anggota Pramuka untuk terus bersemangat, karena Pramuka memberikan manfaat yang besar utamanya dapat melatih sikap tanggung jawab dan mandiri,” Harap beliau.

Meskipun kegiatan dilaksanakan pada tengah malam, namun perayaan tersebut dapat berlangsung dengan lancar dari awal hingga akhir. (Nha_fhu)

Kurang lebih 40 calon anggota Satuan Karya Bayangkara (SAKA BAYANGKARA) Kwartir Ranting Ciwidey angkatan ke 4 telah selesai menempuh ujian serta diklat Saka Bayangkara yang diselenggarakan di SMAN 1 Ciwidey Kecamatan Ciwidey Kab. Bandung. Selama 8 kali pertemuan latihan mereka di latih tentang pengetahuan, pemahaman dan dasar Kesaka Bayangkaraan langsung oleh Instruktur, Pengurus Kwartir Ranting Ciwidey. Dalam kegiatan tersebut para peserta sangat termotivasi untuk lebih aktif dalam kegiatan serta pelaksanaan dilapangan untuk membantu kepolisian khususnya dibidang lalu lintas pada hari-hari besar seperti operasi Lilin, Operasi Ketupat, Operasi Lodaya dan sebagainya. Ini merupakan program yang telah ditetapkan Kwartir Ranting untuk lebih mengaktifkan kesakaan di wilayahnya serta mewujudkan penegak yang aktif dalam pengetahuan dibidang kesaka bayangkaraan. Kegiatan Diklat ini dilaksanakan selama 2 hari dengan pelaksanaan yang lebih mengutamakan kesiapan diri dalam membantu kepolisian dalam bidang kemasyarakatn dan lalu lintas. Dalam pelatihan ini mereka diberikan materi tentang krida dalam Satuan Karya Bayangkara yaitu, Krida Tibmas (Ketertiban Masyarakat), Lantas (Lalu Lintas), PPB (Pencegahan dan Penanggulangan Bencana), TPKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara), ini merupakan pengetahuan yangharus diketahui oleh anggota Saka Bayangkara.

Ada hal yang harus kita berikan pujian kepada Ketua Kwartir Ranting Ciwidey, karena dari awal kegiatan latihan sampai dengan Selesainya kegiatan Diklat Saka Bayangkara Ketua Kwartir Ranting yang akrab dipanggil Kang Djadjang ini sangat antusias serta terjun langsung mendampingi para peserta dalam kegiatan latihan, tak lupa dengan Instruktur Saka Bayangkara yang biasa dipanggil Kak Andi ini adalah salah seorang Anggota POLRI yang ditugaskan langsung menjadi Instruktur Saka Bayangkara di Kwartir Ranting Ciwidey yang selalu semangat dan sigap dalam memberikan pengetahuan tentang kesaka bayangkaraan. Kak Andi mengatakan “walaupun ia seorang anggota paskibra ketika sekolah tetapi sekarang ia sangat respect terhadap kegiatan pramuka dan tak segan-segan ingin mendalami tentang pengetahuan kepramukaan dan pramuka adalah satu-satunya organisasi yang tersusun dalam undang-undang RI ”. Hal ini diartikan bahwa pramuka sangatlah penting dan wajib diikuti oleh semua warga Negara bangsa Indonesia yang harus kita kembangkan dan kita laksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Maka dari itu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sangat diwajibkan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman, pemahaman serta menjadi bekal untuk pramuka penegak dan pandega dalam mengabdikan diri kepada masyarakat.

Keep spirit for All..!!!!!!

Red. Asep GW(@sdi)

Ketua Majelis Pembimbing dan Kwartir Ranting Kecamatan Pameungpeuk pada tanggal 24 April 2013 bertempat di Pendopo Kecamatan Pemeungpeuk akhirnya dapat dilantik dan dikukuhkan pada rangkaian acara Pelantikan dan Pengukuhan Jajaran Pengurus Majelis pembimbing dan Kwartir Ranting serta Rapat Kerja Ranting Kecamatan Pameungpeuk tahun 2013. Acara yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Hukum Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kab. Bandung Kak. H. Sugianto,S.Ag.,M.Si., turut dihadiri pula oleh segenap jajaran pengurus Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung yaitu diantaranya Wakil Ketua Bidang Binamuda Kak. H. Parry Sutari,S.Pd.,M.Si.,LMG, Sekretaris Cabang Gerakan Pramuka kab. Bandung kak Deden Deni Nugraha, S.Pd.,M.Si serta beberapa andalan cabang lainnya. Bertindak sebagai Pembina Upacara kak. H. Sugianto,S.Ag.,M.Si dalam sambutannya, Ia menyampaikan “ Kwartir Ranting Kecamatan Pameungpeuk harus mulai mempersiapkan rencana pemerintah yang akan memasukan pendidikan Gerakan Pramuka dalam Kurikulum Pendidikan Tahun 2013. Hal itu sebagai langkah awal kembalinya Gerakan Pramuka kearah kemajuan dan pemerintah kabupaten Bandung pun akan membantu dalam memberikan pemahanan Kepramukaan terhadap para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.”

Pada pelantikan tersebut, Camat Kec. Pameungpeuk mewakili peserta yang dilantik, menyampaikan ikrar yang menyatakan kesediaanya menjadi pengurus Mabiran dan kwarran Kec. Pameungpeuk serta menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) Gerakan Pramuka. Kak rusli Baijuri menyampaikan dalam sambutannya mengajak bersama-sama untuk kembali memajukan Gerakan Pramuka kecamatan pameungpeuk seperti dulu dan menyampaikan dukungan penuhnya terhadap kepengurusan baru agar dapat memajukan kembali Gerakan Pramuka di Kecamatan Pameungpeuk. Acara pelantikan ini diramaikan terlebih dahulu atraksi seni Iket Pramuka dan Pencak Silat untuk menyambut datangnya rombongan dari Kwartir Cabang sekaligus pemberian ikat kepada kak. H. Sugianto peserta Rombongan.

Setelah diadakannya pelantikan, kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan Rapat Kerja Ranting (Rakeran) Kwartir Ranting yang dipimpin oleh Kak Ayi Appandi, S.Pd selaku Ketua Kwartir Ranting Kecamatan Pameungpeuk masa bakti 2013 – 2016 yang baru saja dilantik. Adapun agenda dalam Rapat Kerja Ranting tersebut dibagi kedalam empat sidang komisi yaitu komisi A (Binamuda), komisi B (Binawasa), komisi C (Manajeman, Humas, Keorganisasian) dan komisi D (Dana dan Keuangan). Dalam penyampaian pemaparan rencana kerja, Sekretaris Kwarran Pameungpeuk, Kak Asep Mustopa, S.Pd menyampaikan Motto Kerja Kwarran Pameungpeuk “ kerja sama dan sama-sama kerja” yang menjadikan langkah awal untuk kembali memajukan Pramuka Kwartir Ranting Pameungpeuk.

Berikut hasil-hasil sidang komisi pada rapat kerja ranting Kecamatan Pameungpek yang telah dilaksanakan yaitu :

Komisi A Binamuda

1. Pembinaan Pembina Siaga

2. Kegiatan Siaga,Materi Terpadu,Dian Pinrung, Pesta Siaga dan Bazaar

3. Lomba Tingkat 1, Lomba Tingkat II dan Jambore Ranting.

4. Pembekalan Dewan Kerja Ranting (DKR)

Komisi B. Binawasa

1. Kursus Orentasi (KO)

2. Kursus Mahir Dasar (KMD) bersifat Partisipasi

3. Kuesus Mahir lanjutan (KML)

4. Pembinaan Pembina Gudep yang dilanjutkan untuk Karang Pamitran.

Komisi C. Manajemen, Humas dan Keorganisasian

1. Penerbitan Administrasi Kwarran dan gugus depan

2. Kukuh ulang gugus depan

3. Akreditasi gudep

4. Rapat koordinasi Pengurus, Mabigus dan Pembina

5. Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD)

6. Plang Gugus depan

Komisi D. Dana dan keuangan

1. Memyusun rencana anggaran kwarran

2. Laporan keuangan (yang dilaporkan secra 3 Wulan)

3. Pengefektivitasan Dana Iuran

4. Sarana Prasarana Kwarran

5. Menambah Alat Perkemahan

6. Inventarisasi sarana dan prasarana

Itulah program kerja hasil sidang komisi untuk satu tahun kedepan yang akan dilaksanakan oleh jajarab pengurus baru Kwartir Ranting Kecamatan Pameungpeuk. Kak Ayi Appandi menanggapi hasil-hasil sidang komisi yang dihasilkan dengan menyampaikan “langkah awal yang harus dipersiapkan adalah membenahi kwarran pameungpeuk dengan mewajibkan semua pengurus, mabigus, pembina dan siswa - siswi sekolah untuk kembali memakai pakaian pramuka pada hari sabtu. Walaupun hal tersebut sudah dilaksanakan oleh beberapa sekolah dan tak lupa bangunan kwarran yang harus dipersiapan untuk menunjang kerja pengurus.”. Sukses untuk rencana kerja kwarran pameungpeuk mudah-mudahan dapat terlaksana sesuai rencana.

SUSUNAN PENGURUS KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA KECAMATAN PAMEUNGPEUK MASA BAKTI 2012 - 2015

1. Ketua merangkap anggota : Ayi Appandi, S.Pd

2. Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda : Drs. Ayub Supriadi

3. Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Dewasa : Rahayu Nana S, S.Pd, MG.

4. Wakil Ketua Bidang Keuangan, Usaha, Sarana dan Prasarana : Ending Sutrisna, S.Pd

5. Wakil Ketua Bidang Organisasi, Hukum, Kerjasama Abdi Masyarakat dan Humas :

Hilam Hamdani

6. Sekretaris : Asep Mustopa, S.Pd

7. Andalan Ranting Urusan Dana dan Keuangan :

a. Rina Ningsih, S.Pd

b. Linawati, S.Pd

8. Andalan Ranting Urusan Binamuda Putera :

a. Uu, S.Pd, MG

b. Yeri Supriadi

c. Achmad Mustopa, S.Pdi

9. Andalan Ranting Urusan Binamuda Puteri :

a. Imas Komariah, S.Pd, MS

b. Yeni Resmiati, S.Pd

c. Nunung Suryati, S.Pd

d. Eti Roswaeti, S.Pd., MS.

10. Andalan Ranting Urusan Binawasa Putera :

a. Dedy Suhendar, S.Pd

b. Jakarta Tanbunan, S.Pd

c. Alnof Tarigan, S.Pd

11. Andalan Ranting Urusan Binawasa Puteri :

a. N. Nunung Rochayati, S.Pd

b. Tati Setiawati S.Pd

c. Erni Triandani, S.Pd

12. Andalan Ranting Urusan Satuan Karya Pramuka:

a. Sutisna, S.Pd

b. Djuang Fitriani, S.Pd

c. Wahidin, S.Ag

13. Andalan Ranting Urusan Pendidikan dan Latihan:

a. Entjang Atmaja, MG

b. Dodong Jatmika, S.Pd., MT

c. Dida Rohida, S.Pd

d. Dini Suhardini

14. Andalan Ranting Urusan Organisasi dan Hukum:

a. Erwin Sudarwin, S.Pd

b. Wahyudin, S/Pd

c. Asep Sumiarsa, S.Pd

15. Andalan Ranting Urusan usaha dan Koperasi :

a. Kartini, S.Pd

b. Yuyun Taryun Y, S.Pd

c. Agus Karyana, S.Pd

16. Andalan Ranting Urusan Abdi Masyarakat dan Humas :

a. Mochammad Riyanto, S.Pd

b. Susdianto, S.Pd

c. Saeful Rukman

17. Andalan Ranting Urusan Sarana & Prasarana:

a. Asep Tatang H, S.Pd

b. Encep Gumilar, S.Pd

c. Acep Waryana

18. Andalan Ranting Urusan Koordinator SMP/MTS:

a. Dede Herdiana, S.Pd

b. An An Suryana

c. Sari Winangsih

19. Andalan Ranting Urusan Koordinator SMA/SMK/MA:

a. Erni Waryani , S.Pd

b. Saenah S.Pd

c. Imas Teti Surtikanti, S.Pd

20. Andalan Ranting Urusan T/D Putera : Ketua DKR

21. Andalan Ranting Urusan T/D Puteri : Wakil Ketua DKR

22. Badan Pemeriksa Keuangan :

a. Solihati Mariah, S.Pd

b. Hj. Elis Juanah, S.Pd

c. Hj. Ai Patimah, S.Pd

d. Ruspendi

SUSUNAN PENGURUS MAJELIS PEMBIMBING RANTING GERAKAN PRAMUKA KECAMATAN PAMEUNGPEUK MASA BAKTI 2012 - 2015

1. Ketua merangkap anggota : Camat Kecamatan Pameungpeuk

2. Wakil Ketua merangkap anggota :

a. Danramil Banjaran

b. Kapolsek Banjaran

c. Kepala UPTD TK/SD Kecamatan Pameungpeuk

3. Sekretaris merangkap anggota : Sekretaris Kecamatan Banjaran

4. Anggota :

a. Kepala KUA Kecamatan Banjaran

b. Kepala UPTD Yankes Pameungpeuk

c. Kasi Sosial dan Budaya Kec. Pameungpeuk

d. Para Pengawas TK-SD Kec. Pameungpeuk

e. Para Pemilik PLSPO Kec. Pameungpeuk

f. Ketua Cabang PGRI Kec. Pameungpeuk

g. Para Kepala SMP/MTs/SMA/MA Kec. Pameungpeuk

h. Para Kepala Desa se-Kec. Pameungpeuk

i. Bapak Oba Sasmita, MG (Dewan Kehormatan)

j. Bapak Rukanda, S.Pd., MG (Dewan Kehormatan)

k. Bapak Aep Sugirman, S.Pd., MG ( Dewan Kehormatan)

Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Bojongsoang (27-28/04) menyelenggarakan Pesta Pramuka, yaitu Pesta Siaga, Jambore dan Raimuna Kanira Ranting yang dilaksanakan di lapangan sepak bola OP. Kp. Cijeruk Kec. Bojongsoang. Kegiatan ini diikuti oleh peserta didik golongan siaga, penggalang dan penegak dari pangkalan diwilayah Kwartir Ranting Bojongsoang.

Untuk kegiatan pesta siaga, kegiatan ini dilaksanakan dengan kegiatan permainan siaga oleh Pusdiklat cabang kab. Bandung dan alumnus peserta KML yang melaksanakan Narakarya. Meski kegiatan pesta siaga dilaksanakan setengah hari, tapi peserta golongan siaga begitu antusias mengikuti kegiatan permainan dari para pelatih dan Pembina.

Sementara untuk kegiatan jamboree, peserta penggalang mengikuti kegiatan permainan, ketangkasan, scouting skill, pentas seni anjang sana dan lain lain. Kegiatan ini lebih didominasi oleh kegiatan jamboree karena penegak yang yang mengikuti kegiatan Raimuna Kanira pangkalan yang terlibat sedikit, hal ini dikarenakan pangkalan penegak di wilayah bojongsoang relatip sedikit. Namun meski demikian, kegiatan Raimuna dan kanira tetap berlangsung seru dengan adanya kegiatan futsal,lawaksunda.dan MTQ.

Kegiatan ini merupakan salah satu Program Kerja Kwartir Ranting Bojongsoang yang dalam hal ini Kwartir Ranting Bojongsoang diketuai oleh Kak. Acep Mansur sementara Ketua pelaksana kegiatan ini adalah Kak. Aceng Jarkasih.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, dibantu juga oleh pengurus Dewan Kerja Ranting Bojongsoang selain dari para pengurus Kwarran yang lain.

Kegiatan ini berlangsung sukses dari awal upacara pembukaan sampai upacara penutupan, semua peserta merasakan senang karena dalam kegiatan ini banyak pelajaran yang bisa dipetik, dimulai dari kebrsamaan sesama anggota dan peserta, kemandirian, kedisiplinan serta kepedulian. Selain itu proses pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik dibangun dalam kegiatan yang bernuansakan perkemahan. Karena pada prinsipnya kepramukaan dilakukan dengan kegiatan yang menarik, menantang dan mengandung pendidikan serta kegiatan yang dilakukan dialam terbuka yang saat ini terkadang disetiap pangkalan berlatih berada dilingkungan sekolah atau pangkalan.

MAJALAYA - Selama dua hari gugus depan pangkalan SMK/SMA Pasundan Majalaya melaksanakan kegiatan Pelantikan anggota Pramuka golongan Penegak Bantara. Kegiatan tersebut dilaksanakan di lingkungan sekolah yang diikuti oleh sekitar 25 personil, meliputi anggota calon bantara, pengurus dewan ambalan dan unsur pembina.

“Tujuan diadakannya kegiatan pelantikan Bantara adalah mengembangkan persaudaraan, persatuan di kalangan Pramuka penegak dan Pandega serta member kepada mereka kegiatan yang bersifat kreatif, reaktif, Inovatif dan produktif yang mengarah kepada kemampuan untuk mandiri dalam kehidupan dan dapat memberikan bantuan untuk kemajuan lingkungannya sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan jaman” ujar Kak Ahmad salahsatu Pembina Ambalan di Pangkalan SMA/SMK Pasundan Majalaya.

Sebelum dilantik dan dikukuhkan, para peserta telah mengikuti Uji Syarat Kecakapan Umum tingkat Bantara untuk semua point dan di suguhkan beberapa materi tentang kepramukaan. Kegiatan ini sebagai wadah kegiatan kepramukaan untuk tingkat Penegak di Pangkalan SMA/SMK Pasundan Majalaya. Sejauh ini kegiatan tersebut telah menghasilkan kader-kader Pramuka yang militan dan bisa dikatakan tangguh dan sukses. Dibuktikan dengan datangnya para alumni pramuka di sekolah tersebut, salah satunya Kak Deden Denny Nugraha, S.Pd (sekretaris Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kabupaten Bandung saat ini) yang berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut dengan memberikan motivasi serta pengalamannya sampai akhirnya beliau bisa sukses dan telah menjadikan kader – kader yang terbaik yang bisa menghantar sampai tingkat yang lebih tinggi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para pengurus DKR Majalaya dan DKC Kab. Bandung yang ingin melihat perkembangan kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah 5 Tingkat Kabupaten Bandung. Banyak sisi positif yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, antara lain, penanaman rasa disiplin dan tanggungjawab, setia kawan dan kebersamaan. Selain itu mereka juga dilatih mengatur waktu dan emosi dari padatnya kegiatan dan mata uji namun dengan waktu yang relatif terbatas.

“Ada salah persepsi yang harus diluruskan yang berkembang di masyarakat dewasa ini, bahwa Pramuka identik dengan semi militeristik dan tindak kekerasan atau perploncoan serta membuang-buang waktu percuma,” kata Kak Ahmad, Pembina Pramuka SMA/SMK Pasundan Majalaya. Pandangan ini mungkin muncul dari kurangnya pengetahuan serta sikap apriori terhadap organisasi kegiatan kepramukaan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa kegiatan kepramukaan itu adalah suatu kegiatan menarik (semacam permainan) namun mengandung banyak unsur pendidikan di dalamnya misalkan, baris-berbaris, membaca peta, menentukan koordinat dalam peta, menaksir, membaca kompas, survival, bakti sosial, pionering, moutainering, kepemimpinan, pengamalan peribadatan dan banyak kegiatan-kegiatan menarik lainnya.

Begitu luar biasa, dalam krisisnya pramuka Penegak di wilayah Kabupaten Bandung ternyata masih ada yang setia untuk mengembangkan Pramuka. Kita harap pramuka di SMA/SMK Pasundan Majalaya ini tidak padam meski hanya beberapa orang namun kita pasti bisa menjadi orang – orang sukses diantara organisasi yang lainnya.

(NHA_FHU)

Pada hari minggu tanggal 12 Mei 2013 DKR Ranting Margaasih telah melaksanakan Musyawarah Pramuka Penegak Pandega Putri Putra Luar Biasa (MUSPPANITERA) bertempat di MTs. Darul Ma’arif Kec. Margaasih Kabupaten Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh 2 Pangkalan yang berada di wilayah Kec. Margaasih yang dihadiri oleh 26 orang peserta dari masing-masing pangkalan yang diantaranya Pengurus Dewan Ambalan dan Anggotanya.

Ada satu hal yang luar biasa yaitu, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Kerja Cabang (Kak Ade Supriadi) dan Kak Asep GW (Kabid Evbang) yang telah memberikan arahan serta saran untuk bisa membangun semangat dan motivasi khususnya peserta Musppanitera, pramuka penegak dan pandega pada umumnya. Kegiatan Musppanitera ini dibuka oleh Kak Asep Andalan Binamuda Kwartir Ranting Margaasih yang sangat antusias membuka kegiatan tersebut. Serta para peserta dengan khidmat mengikuti upacara pembukaan dari awal sampai selesai. Musppanitera Margaasih ini dibagi beberapa kegiatan diantarnya ;

1. Sidang pleno I

a. membahas tentang Quorum dan status Musppanitera

b. membahas rancangan susunan acara/agenda acara musppanitera

c. pembahasan tatib

d. pemilihan Presidium Musppanitera

2. Sidang Pleno II

a. Pembagian dan Penjelasan tugas Komis A dan Komisi B

b. Sidang Komisi A membahas tentang Organisasi dan administrasi, sidang Komisi B membahas program kerja

3. Sidang Pleno III

a. Laporan komis A dan Komisi B

b. Pengesahan Rancangan Program Kerja

4. Sidang Pleno IV

a. Pembahasan Tata Cara pemilihan Ketua Dewan Kerja Kwartir Ranting Margaasih dan Tim Formatur

b. Penjaringan bakal Calon Ketua DKR Kawrtir Ranting Margaasih

c. Penyampaian Visi dan Misi calaon Ketua DKR Kwartir Ranting masa bakti 2013-2016

d. Pemilihan ketua DKR dan tim Formatur

e. Pembacaan Hasil Keputusan Musppanitera Kwartir Ranting Margaasih

Ketua pelaksana Musppanitera margaasih Kak Abdul Hafidz (Purna DKC Kab. Bandung) mengatakan, bahwa “Musppanitera ini adalah musppanitera yang ke-2 kalinya diselenggarakan di Margaasih selama masa baktinya di DKC Kab. Bandung, kenapa demikian karena sebelum ia menjabat sebagai DKC Musppanitera belum pernah dilaksanakan sehubungan kurangnya pemahan serta pembinaan dari DKC ke DKR serta kurangnya arahan dari Kwartir Ranting. Ini merupakan PR bagi DKC khususnya yang sebelumnya sudah diprogramkan dalam Rapat Pleno DKC Kab. Bandung.

Ada beberapa hal yang harus dikemukakan, dalam pelaksanaan Kegiatan Kedewankerjaan ialah pemahaman PPDK (Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja No. 214 tahun 2007), di dalam PPDK telah diesebutkan bahwa Musppanitera berkedudukan sebagai forum pertemuan tertinggi bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega disetiap kwartirnya untuk menampung aspirasi Penegak dan Pandega di wilayahnya. Dalam Musppanitera dilaksanakan tata cara pelaksanaan serta dibahas secara rinci bab per bab pelaksanaan Musppanitera, wewenang musppanitera adalah mengevaluasi dan mempertanggung jawabkan program kerja, menyusun rencana kerja pembinaan dan pengembangan serta menyusun kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Inilah yang harus kita pelajari bahwa sangat pentingnya memahami kedewankerjaan serta pemahaman pembinaan pramuka penegak dan pramuka pandega yang tercantum dalam POLBIN (Pola Mekanisme Pembinaan Penegak dan pandega nomor 088 tahun 1987). Kedua petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis inilah yang harus dipahami baik itu oleh Pembina maupun pramuka penegak dan pandega. Berawal dari itu maka perlu kiranya semua pihak dapat mendukung apa yang seharusnya kita lakukan untuk meningkatkan pengetahuan, ilmu dan pemahaman kepramukaan khususnya pramuka penegak dan pandega sehingga menjadi bekal untuk kehidupan dimasa yang akan datang. Maka dari itu DKC kab. Bandung akan melakukan arahan, pembinaan dan pengembangan secara terus menerus untuk dapat menjadikan pramuka penegak dan pandega Kab. Bandung menjadi pramuka yang dapat dibanggakan serta menjadi kader pemimpin bangsa yang disiplin berani dan setia serta bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Maju terus pramuka penegak dan pramuka pandega Kab. Bandung

Keep spirit and think smart !

Red. Asep GW(@sdi)