MAJALAH SEMBOYAN

MAJALAH SEMBOYAN Created by BestTheme.Net

Popular Posts

Salam Pramuka!
Kegiatan Peserta Didik
Kegiatan Anggota Dewasa

LAGU LAGU PRAMUKA

LAGU LAGU PRAMUKA
KLIK GAMBAR UNTUK MENDENGARKAN

VIDEO PBB TNI PADA GIAT PRAMUKA

LENSA GIAT KITA

lihat video lainya di
SEMBOYAN VIDEO

GPS TUTORIAL PADA GOOGLE EARTH


networkedblogs

BBM CHANEL


HALAMAN

ANDA PENGUNJUNG KE

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

VIDEO TO DAY

VIDEO TO DAY
CONTOH FORMASI LKBB

VERSI ANDROID

SEMBOYAN RADIO

SEMBOYAN TV

TRAILER 5 ELANG

THEMA HP 50 TAHUN PRAMUKA

MAJALAH SEMBOYAN DIGITAL

DOWN LOAD AREA

Blog Archive

MAJALAH SEMBOYAN

MEDIA RESMI KWARCAB KABUPATEN BANDUNG DAN KABUPATEN BANDUNG BARAT ...

INFORMASI

Mengemas informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwarcab maupun Kwarran serta Gugudepan yang berada diwilayah Kwarcab Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ...

Semboyan Digital Media.

Sebagai sarana alternatif penyajian berita kegiatan secara online ...

Media Publikasi

Media Publikasi bagi Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ...

Mari Berbagi Informasi

Mari berbagi Infomasi Kirimkan berita kegiatan ke alamat Redaksi Gedung Pramuka Kwarcab Kab Bandung Jl RAA Wiranatakusumah No 19 Baleendah....

Featured Post 2

Archive for October 2011

Satuan Karya WiraKartika Kodim 0609 mengadakan kegiatan persami (29/10/11) bertempat di Detasemen Kavaleri Berkuda Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Kagitan yang berlansung selama dua hari ini merupakan salah satu program kerja Satuan Karya Wira Kartika Kodim 0609 yang terdiri dari tiga Kwartir Cabang yaitu, Kwarcab Kabupaten Bandung, Kwarcab Kabupaten Bandung Barat, Kwarcab Kota Cimahi.
Dalam keterangan perssnya kepada majalah semboyan Sekretaris Saka Wira Kartika Kabupaten Bandung Kak. Dwi Apriliyanto, MT mengatakan " Kegiatan Persami Wirakartika ini diikuti oleh 27 Komando Ranyon Militer( Koramil) yang berada dibawah pembinaan Kodim 0609, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan dalam persami ini antara lain : Cerdas Cermat, Pendalaman Krida saka WiraKartika, serta kegiatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara"
Satuan Karya Wira Kartika merupakan salah satuan Karya yang berada dalam Pembinaan TNI Angkatan Darat sehingga banyak kegiatan yang disajikan pun hampir sebagian besar adalah kegiatan matra Angkatan Darat.
Melihat potensi serta animo anggota Saka Wirakartika di wilayah Kodim 0609 cukup banyak maka pihak Kodim 0609 pun memberikan apresiasi yang cukup bagus dengan merespon dan memfasilitasi anggota satuan Karya Wirakartika di wilayah kerjanya ,salah satunya dengan menggelar kegiatan persami Satuan Karya Wirakartika pertama kali di tahun 2011 ini ( selamat dan sukses)

Satuan Karya Pramuka Bahari Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Latihan Dasar(29/10/110) bertempat di Skretariat Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung yang di ikuti oleh 30 orang peserta dari Kwarran se Kabupaten Bandung.
Kegiatan tersebut akan berlangsung selama dua hari ,dengan diisi berbagai materi kepramukaan,diantaranya tentang Kesakaan, kepramukaan serta materi dasar dasar kebaharian.
Menurut Kak Indra Septianto Herlambang, sebagai salah satu pinsaka bahari kabupaten abdnung dalam keterangan perss nya kepada semboyan mengatakan"kegiatan Diklatsar ini adalah upaya regenerasi serta kaderisasi anggota Parmuka Saka Bahari Kwarcab Kab Bandung serta, sehingga kedepan peserta diklat ini bisa menjadi tulang punggung satuan karya bahari Kwarcab Kabupaten Bandung,yang pada saat ini sudah banyak yang memasuki usia Pembina pramuka sehingga dirasa perlu untuk menambah peserta baru ".
Satuan Karya Bahari Kwarcab Kabupaten Bandung saat ini masih merupakan salah satu saka yang masih belum cukup dikenal di Kwarcab Kab.Bandung,mengingat lahan serta fasilitas yang ada masih terbatas sehingga Satuan Karya Bahari Kwarcab Kab Bandung belum bisa berkembang di tingkat Kwartir Ranting,sehingga kedepan diharapkan peserta diklat ini bisa menularkan serta berbagai ilmu dan memberikan peenerangan tenatang satuan karya bahari di kwartir rantingnya masing masing. ( Selamat dan Sukses)


Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung mendapat kesempatan menyelenggarakan kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar tingkat Nasional(27/10/11),melalui Pusdikalatcab Kabupaten Bandung,bertempat di gedung kwartir cabang Kabupaten Bandung, kegiatan ini di -Ikuti oleh seluruh Kwartir Ranting yang ada di wilayah Kabupaten , setiap Kwartir Ranting wajib mengirimkan perwakilanya sejumlah tiga orang.
Kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat Dasar ini dilaksanakan dengan biaya dari Kementrian Pendidikan Nasional.
Sebelumnya Peserta Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar ini mengikuti upacara pembukaan di Kwartir Daerah Jawa Barat,selama berada di Kwartir Daerah Jawa Barat peserta selain mengikuti upacara pembukaan juga mendapat pembekalan materi dari tim Kwarda Jabar & penanggulangan, pencegahan Bahaya Narkoba.
Kegiatan kusus ini akan berlangsung selama 6 hari dan akan dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tapa pertama berupa kegiatan teori dan penghayatan, yang keduanya dilaksanakan di tempat berbeda.
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar ini , merupakan salah satu upaya penggalian sumber daya pembina pramuka di wilayah Kwarcab Kabupaten Bandung serta upaya Kementrian Pendidikan Nasional dalam pendidikan karakter bangsa.(bravo)


Kwartir Ranting Dayeuhkolot menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar (27/10/11) bertempat di Gedung PKG Kecamatan Dayeuhkolot.
Kagiatan ini di-ikuti oleh enam puluh dua orang pramuka se-kecamatan Dayeuhkolot,kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar ini merupakan salah satu program kerja Pramuka Dewasa Kwartir Ranting Dayeuhkolot, dalam upaya mencetak Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar di wilayah kerja nya sehingga kedepan para Pembina Mahir lulusan tingkat Dasar ini bisa menjadi ujung tombak pembinaan Gerakan Pramuka.
Kegiatan kursus ini di buka oleh Ketua Kwartir Ranting Deyeuhkolot, tampak hadir dalam upacara pembukaan semua unsur Mabiran.
Selain itu Ketua Kwarcab Kabupaten Bandung Kak.Drs.H.Idjudin,Sp, M.Mpd, MT berkesempatan memberikan beberapa materi kepramukaan di dalam jam pimpinan.
Kegiatan kursus ini dibagi dalam dua tahap, tahap pertama seluruh peserta akan mendapatkan materi kursus secara teori, tahap kedua seluruh peserta akan menjalani tahap penghayatan atau praktek lapangan.
Mudah mudahan seluruh kegiatan kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar ini bisa mencetak pembina Pramuka yang betul- betul mahir sehingga menjadi ujung tombak bagi pembinaan Gerakan Pramuka di masa depan.(Barvo)

Ketua Kwartir Daerah Jawa Barat Kak Dede Yusuf Efendi tepat pukul delapan pagi melepas tim Estafet Tunas Kelapa (selasa 25/10/11) bertempat dihalama Gedung Sate Bandung.
Upacara pelepasan tim estafet tunas kelapa ini sebelumnya di dahului dengan penyerahan pataka tunas kelapa dari wilayah Kalimantan, Papua dan Jawa Tengah yang diserahkan secara simbolis oleh Kwarda Jawa Tengah,ketiga pataka tersebut saalah satunya diserahkan kepada Ketua Kwarcab Kota Bandung , setelah acara penyerahan pataka dilanjutkan dengan pengucapan Ikrar Estafet Tunas Kelapa oleh Ketua Kwarda Jawa Barat yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.
Setelah rangkaian Upacara selesai,Ketua Kwarda Jabar berkesempatan melepas tim Estafet tunas kelapa dengan mengibarkan bendera start pertanda perjalanan kembali dimulai.Kemudian Pataka Estafet Tunas Kelapa di kirab mengitari kota bandung dengan melalui Jalan Diponegoro, Jalan Ir H. Djuanda menuju Balaikota Kota Bandung, tiba di Balaikota Rombongan Kirab Estafet Tunas Kelapa Diterima Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung,perjalanan dilanjutkan lagi dengan menyusuri Jalan Wastukancana, Jalan Aceh dan Jalan L.R.E. Martadinata menuju Kwarcab Kota Bandung tepatnya di Taman Pramuka untuk beristirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kwarcab Kab. Bogor, Kota Bogor dan Depok.
Kegiatan Estafet Tunas Kelapa ini diikut hampir Tujuh Ratus peserta ini, melibatkan empat Kwarcab yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi, selain itu kegiatan ini pun diikuti oleh komunitas Speda Onthel yang mengenakan seragam zaman kepanduan.
Sementara itu Kwartir Cabang Kabupaten bandung mengirimkan utusannya sebanyak Tiga puluh orang pramuka penegak dan pandega.(selamat dan sukses)


Video liputan Estafet Tunas Kelapa 1 di Kwarda Jawa Barat





Video liputan Estafet Tunas Kelapa 2 di Kwarda Jawa Barat





Kak Amroso Katamsi sedang menerima
THE LARGEST FLAG'S SPREADING UNDERWATER BY MOST DIVERS
Piagam World Record Dive Pramuka Emas Pasir Putih Situbondo

oleh
Dalam kegiatan yang bertajuk Dive Pramuka Emas 2011, Gerakan Pramuka berhasil mengembangkan Bendera Merah Putih sebesar 1.000 m2 di laut Situbondo pada ahad, Minggu 23/10 di Pantai Pasir Putih, Situbondo. Upaya mengembangkan Bendera Merah Putih itu melibatkan 416 orang penyelam, yaitu dari unsur ut...ama anggota Gerakan Pramuka, TNI AL, Polri dan komunitas penyelam lainnya.
Kegiatan itu berhasil memecahkan rekor dunia, dan Gerakan Pramuka menerima sertifikat dari Record Holders Republic, yaitu perwakilan Museum Rekor Dunia di Indonesia. Menurut pihak Record Holders Republic, kategori pemecahan rekor tersebut adalah berhasil mengembangkan bendera Merah Putih sebesar 1.000 m2 dan berhasil membawanya bibir pantai.
Turut menyaksikan kegiatan tersebut Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Amoroso Katamsi, Kepala Staf TNI AL, Wakil Gubernur selaku Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, Bupati selaku Kamabicab Gerakan Pramuka Situbondo, dan undangan lainnya.
Dengan pemecahan rekor dunia itu, Official World Record menyerahkan sertifikat kepada Kwarnas yang dalam hal ini diterima oleh Wakil Ketua Kwarnas dan Ketua Pimsaka BahariTingkat Nasional.
Dive Pramuka Emas 2011 ini dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan peringatan Tahun Emas, 50 Tahun Gerakan Pramuka, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan serangkaian acara kegiatan dalam rangka dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman Anggota Gerakan Pramuka. Serangkaian kegiatan itu di antaranya Estafet Tunas Kelapa yang saat ini sedang berlangsung di seluruh wilayah Indonesia dan Dive Pramuka Emas Tahun 2011 serta berbagai kegiatan lain termasuk upaya peningkatan kepedulian kepada sesama dan lingkungan sudah dilaksanakan dengan baik.
Dive Pramuka Emas Tahun 2011 yang diselenggarakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur ini melaksanakan kegiatan mengembangkan Bendera Merah Putih seluas 1.000 m2 oleh 1.000 penyelam di Pasir Putih, Situbondo, Jawa Tumur.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H disela-sela persiapan menyampaikan “Ini merupakan kegiatan yang sangat fenomenal dalam sejarah Gerakan Pramuka, di samping kegiatan lainnya. Hasil karya Anggota Gerakan Pramuka ini patut mendapat apresiasi bagi pelaksana kegiatan Dive Pramuka Emas Tahun 2011, yaitu Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur”, ungkap Kak Azrul Azwar.
Selain kegiatan mengembangkan Bendera Merah Putih 1.000 m2 itu, kegiatan yang berlangsung tanggal 22 – 23 Oktober 2011 ini, ditempat yang sama juga berlangsung kegiatan Pesta Rakyat Pantai, peresmian terumbu karang Pramuka Emas, dan Estafet Tugas Kelapa yang patakanya sedang dikirap dan diterima oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Situbondo.
Sebelum acara utama dilaksanakan, yaitu mengembangkan Bendera Merah Putih, terlebih dahulu dilaksanakan upacara peresmian Dive Pramuka Emas 2011. Dalam acara tersebut Kepala Staf TNI Al menyematkan tanda penghargaan Pramuka berupa Lencana Setya Wira Utama kepada Laksda TNI Iskandar Sitompul, SE, Majelis Pembimbing (Mabi) Saka Bahari Tingkat Nasional, Mayjen TNI Afan Burhan, Mabi Saka Wira Kartika Tingkat Nasional, Mayjen TNI Gatot Nurwantyo, Mabi Saka Wira Kartika Jawa Timur, Laksda TNI Ade Supandi, SE, Mabi Saka Bahari Jawa Timur, dan Irjen Pol. Drs. Hadiatmoko, S.H.

Situbondo, 23 Oktober 2011

Sumber: Biro Abdimas dan Humas Kwarnas Gerakan Pramuka


Masa Pensiagaan Nasional 1908-1928

Pada 1912 berdirilah cabang dari Nederlands Padvinders Organisatie-NPO oleh P.J Smith dan Majoor De Janger di Batavia Centruum (Jakarta) sebagai awal kelahiran Gerakan Kepanduan di Indonesia. Cabang NPO merupakan organisasi kepanduan yg ekslusif yang hanya diperuntukkan bagi remaja dan pemuda bumi putra secara tertentu dan terbatas sesuai Ethische koers dalam politik diskriminasi Belanda.Karena pecahnya perang eropa yang menjadi perang dunia pertama pada tahun 1914, hubungan antara Hindia Belanda dengan Belanda terputus, sehingga oleh kwartir besar NPO di Belanda, NPO Cabang Hindia Belanda diberikan wewenang untuk berdiri sendiri, maka pada 4 September 1914, Cabang NPO Hindia Belanda menjadi organisasi kepanduan baru dengan nama Nederlands Indische Padvinders Vereenigin-NIPV.

Oleh para pejuang bangsa Indonesia, kepanduan/padvinderij dinilai sebagai alat yang sangat ampuh untuk membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan remaja dan pemuda bumi putra untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pada 1916 atas prakarsa Sri Paduka Mangkunegara VII Raja Surakarta, maka berdirilah organisasi kepanduan nasional yang pertama di Indonesia dengan nama 'Javaanse Padvinders Organisatie-JPO' disusul dengan berdirinya 'Padvinders Muhammadiyah' di Yogyakarta pada 1918 oleh K.H. Ahcmad Dahlan. Atas usul R.H Hadjid sejak tahun 1920 maka Padvinders Muhammadiyah berganti nama menjadi 'Hizbul Wathon atau HW'.

Kemudian berdiri juga 'Wira Tamtama' sebagai organisasi kepanduan dibawah Syarekat Islam dengan A.Zarkasi sebagai ketuanya. Syarekat Rakyat/SI Merah yg berafiliasi pada Partai Komunis Indonesia turut mendirikan organisasi kepanduannya sendiri dengan Sujar sebagai pimpinannya.

Budi Oetomo sebagai organisasi kebangsaan pertama, akhirnya turut mendirikan 'Nationale Padvinderij' dibawah pimpinan Daslam Adi Warsito pada tahun 1921.

Jong Java cabang Mataram-Yogyakarta, pada tahun yang sama, turut mendirikan pasukan pavdinder dengan nama 'Jong Java Padvinderij'. Bendera pasukan dan hasdoek/setangan leher JJP adalah merah putih. Berdirinya pasukan JJP cabang Mataram ini, menularkan semangat pada cabang JJP lainnya, sehingga pada kongres Jong Java V di Solo tahun 1922, Padvinderij dimasukkan kedalam sebagai bagian dari gerakan Jong Java, kemudian oleh pengurus JJ, Jong Java Padvinderij dibuka secara luas dan di re-organisier menjadi 'Pandu Kebangsaan-PK' dengan pasukan pandu putra dan pasukan penuntun (Voortrekkers troep) sebagai inti.

PK terus berbenah diri dan membentuk pasukan pandu putri (groene troep) pada 5 Februari 1923.

Pada awal tahun 1923 Jong Java cabang Bandung membentuk suatu panitia untuk mendirikan Padvinderij, akan tetapi panitia tersebut pada akhirnya berbeda pendapat, karena ada sebagian yg berkeinginan untuk bergabung pada NIPV sedang sebagian lainnya berkeinginan untuk mendirikan dan mempersatukan seluruh organisasi padvinderij kebangsaan dan meminta pengakuan dari World Organisation of Scout Movement di Canada.

Akhirnya JJP pusat di Batavia menyokong opsi membentuk organisasi padvinderij baru untuk mempersatukan seluruh organisasi padvinderij kebangsaan dan dibentuklah 'Nationale Padvinders Organisatie-NPO' dengan Safioedin Soerjodipoetro sebagai pemimpinnya. Karena pindah ke Jember Jawa Timur, pucuk pimpinan NPO diserah terimakan pada Ir Soekarno.

Belum lagi terwujud cita2 untuk mempersatukan seluruh organisasi padvinder di Indonesia, NPO sudah terpecah menjadi dua dan berdirilah 'Jong Indonesisch Padvinders Organisatie-JIPO' tetapi kedua organisasi ini tetap erat bekerja sama untuk mempersatukan seluruh organisasi padvinderij di Indonesia. Dan dalam rangkaian untuk itu, disepakati bahwa NPO dan JIPO dilebur menjadi satu organisasi padvinderij baru yaitu 'Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie-INPO' dipimpin oleh Ir.Soekarno dan Soenarjo.

Akan tetapi sebagian dari anggota JIPO tidak bersedia melebur dalam INPO dan mengganti nama JIPO menjadi 'Pandu Indonesia-PI'.

Sebagaimana disebutkan diatas, Wira Tamtama yang didirikan oleh Syarekat Islam dan terus berkembang secara nasional sejak tahun 1920, resmi mengubah nama organisasinya menjadi 'Serikat Islam Afdeling Padvinderij-SIAP' pada tahun 1926 dan setelah kemerdekaan RI mereka mengganti nama lagi menjadi 'Sarikat Islam Angkatan Pandu' dengan singkatan yang sama 'SIAP'.

Selain itu pada tahun 1926, berdiri juga 'National Islamietishe Padvinderij-NATIPIJ yang merupakan organisasi kepanduan/underbow dari Jong Islamieten Bond (JIB) di pimpin oleh Mr.Kasman Singodimedjo. Kemudian ada juga Kepanduan 'Al Irsyad' di Surabaya dan 'Pandu Pemuda Sumatra' dan kepanduan yang bersifat kedaerahan yang didirikan oleh para pemuda Indonesia asal luar jawa.

Pada 3 April 1926, NIPV dibawah pimpinan G.J Ranneft selaku komisaris besar, mengundang dan memimpin konferensi padvinderij di rumah K.H.A. Dahlan di Yogyakarta yang bertujuan untuk menyatukan seluruh organisasi padvinderij diluar NIPV untuk masuk dalam NIPV. Tetapi karena perbedaan konsepsi yang sangat prinsip dimana para tokoh kepanduan nasional (diluar NIPV) melihat orientasi kepentingan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia yang tidak dapat diterima dalam NIPV, menolak mentah-mentah usulan penyatuan tersebut. Disamping itu, dalam salahsatu janji pandu NIPV tersebut disebutkan 'menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan kerajaan' yang dapat diartikan tunduk pada kerajaan Nederland.

Karena tidak berhasil menyatukan seluruh organisasi padvinderij dalam wadah tunggal, maka NIPV yang merasa memiliki kekuasaan lebih tinggi, melarang penggunaan kata 'Padvinder' dan 'Padvinderijs' bagi kepanduan nasional Indonesia.

Karena larangan tersebut dan untuk menegaskan jatidiri Bangsa Indonesia, maka H. Agus Salim pada kongres SIAP tahun 1928 di Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah menganjurkan penggunaan istilah 'Pandu' dan 'Kepanduan'.

NIPV pada 1927 melakukan re-organisasi dengan memecah kwartir besarnya menjadi Kwartir Besar organisasi padvinerijs putra-Padvinders Bond bertempat di Dago Jawa Barat dan Kwartir Besar organisasi padvinders putri-Meisjes Gilde berkedudukan di Malang Jawa Timur.

Sebagian kepanduan nasional yang berkeinginan untuk mempelajari teknik2 kepanduan tetap berlindung di NIPV. mereka antara lain adalah : Pandu Kesultanan, Pandu Indonesia, Islamitische Padvinders Organisatie disampin berdirinya Katholieke Padvinders Bond, Christelijke Padvinders Vereeniging dan Persatuan Kepanduan Tonghwa sebagai kebijaksanaan dari NIPV yg mmembuka kesempatan utk golongan tertentu dan agama mendirikan pasukan padvinders-nya.

Didorong rasa persatuan, para pimpinan Pandu Kebangsaan (JJP), INPO, NATIPIJ dan SIAP mengadakan pertemuan pada 23 Mei 1928 di Batavia dan membentuk badan federasi yang bernama 'Persaudaraan Antara Pandu-Pandu Indonesia' yang disingkat PAPI.

Puncak perjuangan dari organisasi kepanduan nasional adalah Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di gedung Indonesisch Clubgebouw yang menghasilkan keputusan yang lebih dikenal dengan 'sumpah pemuda'

Masa Penggalangan Kemerdekaan

Tahun 1928 - 1943

Semangat para pandu semakin memuncak, mana kala kepanduan masuk sebagai bagian dari proses pendidikan menanamkan rasa kebangsaan dan persatuan sebagaimana keputusan dari Kongres Pemuda II atau yang dikenal sebagai 'Sumpah pemuda'.

Tanggal 15 September 1929 atau Setahun setelah badan federasi 'Persaudaraan Antara Pandu-pandu Indonesia-PAPI' terbentuk, PAPI mengadakan pertemuan bertempat di Batavia, Pandu Kebangsaan-PK mengusulkan dilakukannya fusi/peleburan seluruh organisasi kepanduan Indonesia menjadi satu, akan tetapi usul tersebut tidak mendapatkan kata sepakat dari organisasi kepanduan yang berbeda asas, maka untuk menjaga rasa persaudaraan maka dibentuklah 2 panitia untuk mempelajari dan merencanakan proses fusi organisasi kepanduan yang berasas kebangsaan dan organisasi kepanduan yang mengutamakan asas keagamaan.

Sementara proses kerja dari kedua panitia tersebut berjalan, Pandu Kebangsaan-PK, Pandu Pemuda Sumatra-PPS, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie-INPO membuat terobosan dan melebur diri dalam satu wadah kepanduan baru yaitu 'Kepanduan Bangsa Indonesia-KBI' pada 13 September 1930. KBI berasaskan kebangsaan, tidak berafiliasi pada partai politik dan tidak melakukan kegiatan politik praktis namun KBI tidak menghilangkan hak politik anggotanya yang berusia 18 tahun keatas.

W.R. Supratman mempersembahkan lagu KBI pada Kepanduan Bangsa Indonesia pada bulan yang sama.

KBI bergerak cepat dengan kekuatan 57 cabang yang tersebar di jawa, madura dan sumatera, mengadakan kongres sekaligus Jambore Nasional pertamanya di Ambarwinangun Yogyakarta pada akhir Desember 1930, menjelang berakhirnya kegiatan tersebut Gunung Merapi yang terletak di Muntilan DIY meletus, maka seluruh pasukan pandu KBI bergerak untuk membantu dan mengurangi penderitaan korban bencana tersebut.

Selanjutnya pada Juni 1931 bertempat di Purworejo, KBI menyelenggarakan pertemuan pemimpin-I dimana hasil penting dari pertemuan tersebut adalah peletakan dasar dari KBI yang meliputi,

penetapan warna Merah Putih sebagai warna setangan leher/hasdoek dan bendera sesuai asasnya, yaitu kebangsaan.

Mengesahkan lagu 'KBI' ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu resmi KBI.

Pada tanggal 19-21 Juni 1932, KBI menyelenggarakan Jambore Nasional kedua diikuti oleh 69 cabang bertempat di Malang di pimpin oleh Komisaris Besar Umum-nya (Ketua Kwartir Nasional) dr.Moewardi. disamping jambore, dilaksanakan juga pertemuan para pemimpin untuk memantapkan langkah konsolidasi baik ke dalam maupun ke luar.

Pada tanggal 20-24 Juni 1933 KBI menyelenggarakan Jambore Nasional ketiga bertempat di Solo, kegiatan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan pertemuan para pemimpinnya yg mengambil keputusan antara lain, pencetakan AD/ART KBI, pembentukan Kwartir Daerah dan pemindahan kedudukan Kwartir Besar KBI ke Bandung.

Pada persami tahun 1935 di Pasar minggu Jakarta, tercetuslah ide untuk mengadakan All Indonesia Jamboree, jambore bagi seluruh organisasi kepanduan yang bukan anggota NIPV atau yang tidak berlindung di bawah panji-panji NIPV.

Disamping KBI, sejak periode 1928-135, banyak lagi organisasi kepanduan lain yang berdiri, diantaranya :

Pandu Indonesia-PI di Bandung, Padvinders Organisatie Pasundan-POP di Bandung, Pandu Kesultanan di Yogyakarta, Sinar Pandu Kita di Solo dan Kepanduan Rakyat Indonesia-KRI di Malang. Organisasi kepanduan tersebut mengusung asas kebangsaan.

Pandu Ansor-NU di Surabaya, Al Wathoni, Hizbul Islam dan Kepanduan Islam Indonesia (KII) di Solo, Islamitische Padvinders Organisatie-IPO di Batavia. Organisasi kepanduan tersebut mengusung asas Islam.

Tri Darma, Kepanduan Azas Katholik-KAKI di Yogyakarta, Kepanduan Masehi Indonesia-KMI di Batavia. Organisasi kepanduan tersebut mengusung asas Kristen maupun Katholik.

Dalam rangka kunjungan ke beberapa negara sepulang dari Jambore di Australia, BP dan Lady BP singgah di Tanjung Priok Batavia pada 3 Desember 1934, seluruh organisasi kepanduan nasional berkeinginan untuk menyambut kedatangan kedua tokoh penting tersebut akan tetapi dilarang oleh NIPV, hal mana yang menambah tinggi ketegangan hubungan antara NIPV dan organisasi2 kepanduan Nasional.

Melanjutkan cita-cita yang tercetus pada persami tahun 1935, KBI melalui PAPI kembali mengusulkan untuk mengadakan All Indonesia Jamboree pada pertemuan PAPI di bulan April 1938 di Solo. Usulan tersebut mendapatkan tanggapan positif dari para pimpinan kepanduan yang tergabung dalam PAPI.

Untuk mewujudkan kegiatan All Indonesia Jamboree, maka diputuskan dalam rapat tersebut sebuah organisasi penyelenggara yang bernama 'Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia-BPPKI'.

Dalam konferensi BPPKI di Bandung pada tahun 1939, diputuskan mengubah nama 'All Indonesia Jamboree' menjadi 'Perkemahan Kepandoean Indonesia Oemoem-PERKINO' dan akan diselenggarakan di Solo pada bulan Juli 1941.

Tanggal 11 Februari 1941 BPPKI menetapkan PERKINO I diselenggarakan pada 19-23 Juli 1941 bertempat di Yogyakarta dan BPPKI Cabang Mataram serta Badan Persaudaraan Kepanduan Mataram ditunjuk sebagai pelaksana.

Sri Sultan HB IX yang juga merupakan seorang pandu, berkesempatan hadir pada kegiatan tersebut.

Pada awal Maret 1942 saat Bala tentara Dai Nippon menaklukkan Hindia Belanda dan membubarkan seluruh organisasi kepanduan dan para pemuda di masukkan kedalam Seinendan, PETA, Heioho dan lainnya. Akan tetapi pada 6 Februari 1943, pandu-pandu dari berbagai organisasi kepanduan yang telah dibubarkan berhasil menyelenggarakan PERKINO kedua di Jakarta untuk menunjukkan betapa besar arti kepanduan bagi masyarakat

Masa Penegakan Kemerdekaan Tahun 1945-1961

Periode 1945-1949

Setelah proklamasi kemerdekaan di cetuskan pada 17 Agustus 1945, dalam kancah revolusi yg maha hebat, semangat pada pimpinan bekas organisasi-organisasi kepanduan bangkit kembali, pada akhir September 1945 di Gedung Balai Mataram Yogyakarta, para pimpinan KBI, HW, SIAP, NATIPIJ, Tri Darma, KAKI dan PK bertemu dan menghasilkan rumusan penting untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia dan menganjurkan pembentukan satu organisasi kepanduan nasional dan selekas mungkin menyelenggarakan kongres kesatuan kepanduan Indonesia. Dalam pertemuan tersebut hadir juga utusan dari kementerian PP dan K yg membawa amanat dari Ki Hajar Dewantara yg menganjurkan kepada para pimpinan bekas organisasi kepanduan untuk kembali menghidupkan gerakan kepanduan.

Hasilnya, pada 27-29 Desember 1945 kongres kesatuan kepanduan Indonesia diselenggarakan di Surakarta yang dihadiri oleh para pimpinan bekas kepanduan KBI, HW, SIAP, NATIPIJ, JPO, KAKI, Taruna Kembang, Tri Darma, Al Wathoni, Hizbul Islam, Sinar Pandu Kita, Kepanduan Rakyat Indonesia, PK, Pandu Indonesia dan Pandu Pasundan yang semuanya berjumlah sekitar 300 orang.

Pada 28 Desember 1945, dengan janji 'Ikatan di tempa' lahirlah organisasi kepanduan baru yang merupakan fusi dari bekas organisasi-organisasi kepanduan yang bernama 'Pandu Rakyat Indonesia' PRI berdasarkan pada Pancasila.

Pada pelantikan pimpinan kwartir besar Umum sekaligus peresmian Pandu Rakyat Indonesia' dibawah pimpinan dr.Moewardi, para pimpinan pandu dengan sukarela dan ikhlas menyatakan ikrar 'Janji Ikatan Sakti' yang berisikan sbb :

  1. Melebur segenap organisasi kepanduan Indonesia dimasa silam dan menjadikan satu organisasi kepanduan baru yaitu Pandu Rakyat Indonesia.
  2. Tidak akan menghidupkan kembali organisasi kepanduan lama.
  3. Tanggal 28 Desember diakui sebagai 'Hari Pandu Indonesia'
  4. Mengganti setangan leher yang bermacam2 menjadi satu warna, yaitu Hitam.

Pada Akhir Desember 1946 berlangsunglah kongres Pandu Rakyat Indonesia yang pertama di Surakarta, dalam rentang setahun kepengurusan PRI berjalan, hasil yang didapat antara lain,

  1. Pemerintah RI mengakui dan mengesahkan Pandu Rakyat Indonesia dan nantinya setahun kemudian pada 1 Februari 1947 PRI diakui sebagai satu-satunya organisasi kepanduan Indonesia melalui keputusan Menteri PP dan K dgn noor 93/Bag-A.
  2. Membuat AD/ART
  3. Konsolidasi cabang2 di Jawa dan pengaturan hubungan dgn cabang diluar jawa.
  4. Mendaftarkan diri pada WOSM untuk dapat diterima dan diakui sebagai anggota biro kepanduan dunia.

  • Peristiwa penting lainnya adalah Presiden RI menerima usulan menjadi 'Pelindung Pandu Rakyat Indonesia' pada tanggal 25 Maret 1947.
  • Pandu Rakyat Indonesia membentuk Kwartir Besar Pandu Putri pada tanggal 22 Agustus 1947 dibawah pimpinan Ibu Soehariah Soetarman.

Tahun 1947-1949 juga merupakan tahun tersulit dari Pandu Rakyat Indonesia, dimana pada tahun tersebut pecah Agresi militer Belanda I dan II, hubungan pusat dan daerah menjadi sulit, terutama cabang-cabang yang dikuasai NICA/Belanda, Pandu Rakyat Indonesia dibubarkan. Tidak sedikit pula para pandu yang gugur dalam usaha untuk turut dalam perjuangan bersenjata menentang aksi penjajahan dan peristiwa yang paling menyedihan terjadi pada 17 Agustus 1948 saat pandu-pandu sedang berkumpul dan merayakan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke 3 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, sepasukan Polisi Militer NICA menyerbu dan menembaki para pandu tersebut walau gencatan senjata sudah disetujui kedua belah pihak.

Salah seorang pandu yang bernama Soeprapto yang sedang mengatur perayaan tersebut tewas ditempat.

Walau dalam suasana perjuangan rakyat semesta, Kwartir Besar putra berhasil

  1. Membentuk kwartir pusat untuk wilayah Sumatra di Bukit Tinggi,
  2. Mengadakan badan penghubung (LO) dibawah pimpinan dr.Moewardi untuk daerah diluar RI
  3. membentuk pos-pos terdepan untuk mengadakan hubungan antara Kwartir Pusat di Yogyakarta dan daerah-daerah yang diduduki Belanda di Jawa Timur dan Jawa Barat.
  4. Meneruskan penyelenggaraan kursus pemimpin diluar daerah pendudukan di Jawa.

Pada pertengahan September 1948, dr.Moewardi diculik oleh FDR/PKI dan sampai saat ini keberadaan beliau tidak pernah diketahui.

Didaerah-daerah pendudukan dimana Pandu Rakyat Indonesia dilarang berdiri, lahirlah organisasi kepanduan baru sebagai penyambung hidup dari Pandu Rakyat Indonesia. antara lain :

Kepanduan Putra Indonesia, Pandu Putri Indonesia, Kepanduan Indonesia Muda di Jawa Timur

Kepanduan Muslimin Indonesia di Sulawesi

Kongres Pandu Rakyat Indonesia yang kedua yang sedianya diselenggarakan pada tahun 1948 akhirnya urung dilaksanakan karena situasi yang kian memanas.

Sebagaimana dengan golongan putra, Kwartir Besar Putri-pun mengalami masa-masa yang sulit dalam upaya mempertahankan roda organisasi akibat revolusi fisik tersebut, selain sulitnya hubungan antara pusat dan daerah serta terberai berai-nya organisasi karena banyak anggota putri yang turut aktif terjun dalam kancah peperangan tersebut, mengakibatkan diambilnya tindakan darurat dengan mendirikan Kwartir Besar Putri darurat pada tanggal 22 Agustus 1949 dengan Komisaris Besar Umum Berkedudukan di Solo dilengkapi dengan komisaris golongan Penyuluh, Golongan Perintis dan Golongan Kurcaci.

Selesai.....

Oleh Kak Ha Te dan Rendra Pramukalover di JURNAL JAMBORE

Makna Seragam Pramuka

Siapa yang tau, kenapa Seragam Pramuka berwarna Coklat tua dan coklat muda, terus setangan lehernya berwarna Merah Putih? "kenapa seragam pramuka tidak warna biru?atau hijau?atau kuning? Atau warna yang lainnya, para pendahulu kita memilih warna - warna tersebut bukan tanpa maksud dan alasan, namun ada sebuah cerita yang mengandung makna dan menjadi cita2 yang ingin dibangun, agar seseorang yang mengenakan seragam pramuka ini menjadi seorang pandu yang memiliki pribadi kesatria, menjadi generasi muda penerus perjuangan bangsa dan setiap orang bangga mengenakannya.
Coklat tua adalah warna tanah Indonesia....
Coklat muda adalah warna air yang mengaliri tanah-tanah Indonesia.... dan
Merah Putih adalah kibaran bendera Indonesia....
Sehingga seorang pramuka digambarkan sebagai seorang pandu yang berpijak diatas tanah air Indonesia yang selalu siap sedia untuk membela dan mempertahankan agar sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Nusantara.... warna coklat adalah warna pakaian yang juga digunakan para pejuang dimasa kemerdekaan, coklat adalah warna yang penuh kenangan betapa gigihnya para pendahulu kita erjuangkan kemerdekaan Indonesia...betapa banyak nyawa dan harta yang telah dikorbankan untuk mempertahankan kibaran bendera Merah Putih di bumi nusantara ini, begitu besarnya jasa mereka mewujudkan kemerdekaan Indonesia.... oleh karena itu, kita para pramuka yang mengenakan seragam ini harus selalu mengingat betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan para pejuang bangsa,dan senantiasa memberikan penghormatan pada jasa2 mereka dengan terus berlatih membina diri kita menjadi pribadi yang tangguh bermoral utama.....penuhi janjimu, Trisatya!... amalkan Dasa darma..agar kita mrnjadi generasi penerus bangsa yang utama....pertahankan Merah putih untuk terus berkibar di bumi Indonesia tercinta iniKemudian dari mulai perbedaan bentuk antara pakaian yang digunakan siaga, penggalang,
penegak dan anggota dewasa, kemudian atribut2 yang melengkapinya, tentu saja dengan menjelaskan semua kiasan dan maknanya, seperti kenapa TKU pada siaga diilustrasikan sebagai manggar (bunga kelapa) kuncup, sedangkan pada penggalang dilustrasikan sebagai manggar mekar, kemudian penegak bergambar cikal berwarna kuning yang bersebelahan dengan dasar hijau dan ada satu bintang diatasnya sedangkan pandega kenapa dasarnya berwarna coklat.... dan lain sebagainya - dan lain sebagainya,
Sebuah semangat nasionalisme telah ditanamkan sang Pembina dari selembar kain yang semula tidak bermakna yang setelah dijahit dan dilengkapi atributnya bernama seragam pramuka



http://www.facebook.com/groups/jurnaljambore/


Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bandung melalui Pusdiklatcab Parahyangan menggelar Jumpa Tehnik kegiatan Kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat Dasar (22/11/11) bertempat di Gedung Pertemuan Kwarcab Kabupaten Bandung di Baleendah
Kegiatan ini di-danai oleh Kementrian Pendidikan Nasional , rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober s.d 1 November mendatang dan mengambil tempat di SKB ( Sanggar Kegiatan Belajar) Kabupaten Bandung dan Kwarcab Kabupaten Bandung.
Acara jumpa tehnik ini dibuka oleh Kak Agus Eka Hamdani, MG yang memaparkan bentuk kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar, sementara itu Waka Kwarcab Bidang Pembinaan Orang Dewasa Kak Mulus Jayakusumah, MG memberikan pembekalan berupa teknis kegiatan yang akan di laksanakan oleh peserta .
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar ini yang diikuti oleh 57 orang dan dibagi dalam dua angkatan untuk selanjutnya setelah mengikuti jumpa teknis , seluruh peserta kegiatan diharapkan bisa memahami dan mengerti secara sepintas tentang Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar sehingga pada waktu pelaksaannya nanti peserta di harapkan bisa mempersiapkannya dengan baik . (selamat ber KMD)


Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Solokanjeruk dalam meperingati Hari Pramuka atau tepatnya Tahun emas Gerakan Pramuka mengelar tiga kegiatan secara serentak berupa Gladian Pemimpin Regu, Gladian Pemimpin Barung dan Pesta Siaga tingkat Kwartir Ranting Solokanjeruk (23/10/11) bertempat di Komplek SDN Panyadap.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Kwartir Ranting Solokanjeruk Kak.Drs,H.Kusyogi,M.Mpd dalam amanatnya beliau berpesan "hendaknya seuruh peserta kegiatan bisa memanfaatkan momen kegiatan ini sebaik baiknya, sehingga ilmu yang diperoleh bisa di kembangkan di Gugusdepan masing - masing, sehingga target mencetak Pramuka Garuda di Kwarran Solokanjeruk bisa segera tercapai".
Pada bagian lain Kak. Ucu Rochman, MG sebagai Ketua pelaksana ketiga kegiatan ini melaporkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini secara global terdiri dari Sembilan Puluh Empat Orang Pramuka Penggalang dan Seratus Sepuluh Orang Pramuka Siaga.
Berbagai materi disajikan oleh panitia kepada peserta Gladian Pemimpin Regu antara lain:
  • Dinamika Kelompok
  • Upacara Pembukaan Latihan
  • LKBB
  • Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
  • Pakaian Seragam Pramuka
  • Lambang Gerakan Pramuka
  • Pengetahuan Bendera Indonesia
  • Lagu - lagu Perjuangan
  • Pengetahuan Pramuka dan Agama
  • Kedai PPGD dan Tali temali
  • Semaphore,Sandi dan Morse
  • Lagu - Lagu Pramuka
  • Pengetahuan Obat - obatan Tradisional
sedangkan untuk Gladian Pemimpin barung menyajikan beragam materi:
  • Upacara Pembukaan Latihan
  • LKBB
  • Pakaian Seragam Pramuka
  • Lambang Gerakan Pramuka
  • Pengetahuan Bendera Indonesia
  • Lagu - lagu Perjuangan
  • Pengetahuan Pramuka dan Agama
  • Tali temali
  • Lagu - Lagu Pramuka
  • Pengetahuan Obat - obatan Tradisional
Tak kalah dengan kegiatan Gladian Pemimpin Regu dan Gladian Pemimpin Barung kegiatan Pesta Siagapun menyajikan berbagai kegiatan yang tak kalah menarik dan menantang yang dibagi dalam beberapa dangau antara lain;
  • Keagamaan
  • Tanda Kecakapan Khusus
  • Ketangkasan
  • Mengenal Arah Mata Angin
  • Gerak dan Lagu
  • Menggambar
  • Hasta Karya
  • Pentas Seni
Kegiatan - kegiatan tersebut merupakan salah satu daya tarik dan ke khasan kegiatan pramuka, dalam keterangan perss nya kepada crew Majalah Semboyan Sekretaris Kwartir Ranting Solokan Jeruk Kak Yusuf Hidayat,MG mengatakan"Seluruh Kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di wilayah timur Solokan jeruk, sekaligus memperkenalkan wilayah lain Solokanjeruk, selain itu untuk pemerataan kegiatan di masing masing wilayah karena sebelumnya kegiatan yang digelar selalu mempergunakan lahan yang berada di wilayah barat" .(selamat dan sukses)


Dalam memperingati HUT Pramuka ke 50 Kwartir Ranting Margahayu Kabupaten Bandung menggelar perlehatan akbar 3 tahunan berupa Jambore Ranting (15/10/11) bertempat di Lanud Sulaiman tepatnya di lapangan Fasida Jabar yang akan berlangsung selama dua hari.
Kegiatan ini dibuka oleh Camat Kecamatan Margahayu, dan dihadiri oleh Wadan Lanud Sulaiman,serta dari unsur Kwarcab Kab Bandung tampak Hadir Waka Kwarcab Kak Mulus Jayakusumah,MG dan unsur muspika lainya.
Upacara pembukaan Jambore Ranting ini disatukan dengan Upacara Peringatan HUT Pramuka ke 50,pada kesempatan ini disematkan pula Tanda Penghargaan Orang Dewasa Kepada Pembina Pamuka yang dinilai berjasa dan penuh pengabdian kepada Gerakan Pramuka.
Sementara itu Ketua Pelaksana Kegiatan Kak Jaja Suja'i dalam laporannya mengatakan kegiatan jamran ini diikuti oleh Delapan Ratus Lima Puluh Orang Peserta terdiri dari Empat Ratus Orang Pramuka Penggalang Putra dan Empat Ratus Lima Puluh Orang Penggalang Putri,kegiatan ini didukung penuh oleh Pangkalan Udara Sulaiman serta Fasida Jabar selain itu kekuatan pantia pun cukup banyak dengan diturunkannya enam puluh orang personil.
Berbagai kegiatan akan di disajikan oleh panitia diantaranya giat seni budaya, out bound, pengenalan satuan karya dirgantara dan keterampilan khas pramuka lainnya.
Setelah upacara pembukaan peserta diberikan kesempatan untuk melihat berbagai atraksi yang disajikan oleh utusan dari perwakilan gudep yang ada di margahayu diantaranya, Atraksi Pionering dengan cara di tutup mata oleh pangkalan SMA Angkasa Margahayu, Atraksi TBTB oleh pangkalan SMKN 2 angkasa, semahphore oleh SMPN 3 Margahayu, Pencak Silat dan masih banyak lagi atraksi yang di tampilkan
Sebelum Peserta mengikuti kegiatan Jamran Camat Kecamatan Margahayu berkesempatan menyematkan tanda peserta kegiatan dan menyaksikan devile seluruh peserta Jamran Margahayu ( selamat dan sukses)




Andalan Cabang Urusan Wilayah IV Kwarcab Kabupaten Bandung Kak. Cecep Suhendar siap membantu Fasilitas umum berupa Lapangan upacara dengan memberikan dana sebesar Lima Puluh Juta Rupiah hal ini terungkap dalam sambutannya pada Pembukaan Pesta Siaga dan Dian Pinru Tingkat Kwartir Ranting Kecamatan Cikancung minggu(02/10/11) bertempat di Lapangan SMPN 1 Cikancung.
Fasilitas umum yang akan dibantu berupa pengadaan lapangan upacara yang bisa dipergunakan oleh Pramuka maupun masyarakat kecamatan Cikancung, peryataan ini merupakan wujud kepedulian Pramuka peduli kepada masyarakat.
Kepedulian ini merupakan salah satu pekerjaan beliau yang pada saat ini menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung ,dimana semuanya berawal dari kepramukaan, kakak kita ini memulai kiprahnya sehingga bisa meraih sukses seperti sekarang ini tak lepas dari bekal mengikuti kegiatan kepramukaan yang ditekuninya sejak pramuka siaga . sehingga jiwa pramuka begitu melekat dan kental dalam kehidupannya sehari - hari.sehingga beliau sebagai anggota pramuka Dewasa dan sebagai anggota Dewan merasa terpanggil untuk ikut serta membangun masyarakat sesuai dengan isi Try Satya.
Mudah mudahan dengan itikad baik beliau bisa menjadikan Kwarran Cikancung bisa lebih bergairah lagi dalam melaksanakan berbagai program kegiatan kedepan, sehingga yang menjadi kendala selama ini yaitu berupa lapangan terbuka bisa teratasi .Bravo........



Kwartir Ranting Kecamatan Cikancung dalam rangka memeriahkan HUT Pramuka ke 50 menggelar dua kegiatan besar berupa Gladian Pemimpin Regu dan Pesta Siaga Tingkat Kwartir Ranting minggu (01/10/11) Bertempat di SMPN 1 Cikancung.
Kegiatan ini diikuti oleh 24 Pangkalan yang ada di wilayah kerja Kwartir Ranting Kecamatan Cikancung.

Kegiatan Dian Pinru
Kegiatan Dianpinru Tingkat Kwartir Ranting Cikancung diisi dengan berbagai materi mengenai kepenggalangan diantaranya, Menaksir berat, tingi dan luas, Semaphore,Peta Kompas dan materi yang mengarah kepada manajemen tingkat regu yang diberikan oleh andalan Kwartir Ranting Kecamatan Cikancung.

Kegiatan Pesta Siaga


Kegiatan Pesta Siaga tingkat Kwartir Ranting Cikancung tahun ini diikuti oeh 24 pangkalan yang berada di wialayah kerja kwarran cikancung dengan menyajikan berbagai ragam kegiatn siaga diantaranya: Keterampilan Menggambar, menyusun Puzle, bermain tali serta menjaring ikan dan lempar bola kedalam keranjang kegiatan pesta siaga ini merupakan kali pertama diadakan oleh kwarran Cikancung sekaligus utuk memotivasi pembinan siaga di wilayah Kwarran Cikancung ucap Kak Saeful Akbar, sebagai Ka Kwarran disela sela kesibukannya mengatur kegiatan kepada redaksi majalah semboyan
Dua kegiatan akbar ini buka oleh Ancuwil 4 Kak Cecep Suhendar dalam kesempatan ini beliau berpesan "manfaatkan pertemuan atau kegiatan ini sebaik baiknya sehingga ilmu yang diperoleh bisa di tularkan kepada peserta didik yang lainya ketika kembali ke Gugusdepan".Bravo Kwarran Cikancung






Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Cikancung, meyelenggarakan Upacara HUT Pramuka ke 50 minggu (02/10/11) bertempat di SMPN 1 Cikancung bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Camat Kecamatan Cikancung sekaligus sebagai Ketua Mabiran Kak,Drs Achmad Solihin.M.Si yang membacakan amanat Ketua Kwartir Nasional.
Meskipun puncak acara Peringatan HUT Pramuka ke 50 ini diselenggarkan pada bulan oktober hal ini tidak mengurangi ke khidmatan dan antusias peserta upacara hal ini terbukti dengan hadirnya 24 pangkalan untuk mengikuti kegiatan upacara tahun ini.
Dalam kegiatan upacara ini pun diisi dengan kegiatan senam semaphore, dan pagelaran angklung oleh Gudep yang berpangkalan di SMPN 1 Cikancung.
sebelum upacara di mulai Ketua Kwartir Ranting Cikancung Kak Seful Akbar, S.Pd, MG mengucapkan selamat datang serta memberikan gambaran berbagai program yang telah dilaksanakan pada periode ini serta memaparkan program Jambore Ranting ,Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Yang akan di laksanakan pada bulan Desember mendatang.
Diakahir acara Ketua Mabirran memberikan Piagam Penghargaan bagi Lembaga atau perseorangan yang telah ikut membantu Kegiatan Pramuka di Kwarran Cikancung yang diserahkan langsung oleh Kak Mabiran sedangkan penghargaan kepada sesepuh Kwarran Cikancung di berikan oleh Kak Cecep Suhendar mewakili Kwartir Cabang Kasbupaten Bandung.
Pada kesempatan lain Ketua Kwarran Cikancung Kak Saeful Akbar menyatakan bahwa kegiatan HUT tahun ini memiliki target sebagai berikut: Pertama, Menggairahkan Kembali semangat Kepramukaan di Kwartir Ranting Cikancung, Kedua,menumbukan kepedulian dan kepekaan sosial dengan bumbung pramuka peduli,Ketiga, Memotivasi para pembina di Kwarran Cikancung untuk lebih giat lagi dalam membina pramuka.
Selain itu dalam bumbung Pramuka Peduli berhasil terkumpul uang sejumlah Satu Juta Sembilan Ribu Rupiah yang akan di distribusikan dalam kegiatan pramuka peduli,Semlamat dan Sukses semoga apa yang ditargetkan oleh Kwarran Cikancung bisa terwujud