Kabupaten Bandung – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf, Kamis (25/4) kembali mengunjungi masyarakat yang berada di kawasan banjir Dayeuhkolot, Bandung Selatan tepatnya di Kampung Leuwi Bandung Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot. Dalam kunjungannya tersebut, Beliau datang bersama para pengurus Kwarda Jabar, Jabar Scout Rescue serta didampingi oleh Jajaran Pengurus Pramuka Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung. Kegiatan ini juga diiringi dengan pembagian bantuan paket sembako kepada warga-warga yang terkena bencana banjit sebagai wujud nyata bakti pramuka pribadi bangsaku Jawa Barat kepada masyarakat. Selaras dengan filosofi yang dipegang oleh Jawa Barat bahwa pramuka itu “Kudu Katara, Karasa tur Karampa ku Masyarakat”
Lokasi kunjungan berpusat pada tiga RW yang dikunjungi oleh Kak Dede Yusuf ini, yaitu RW 01, 02, 03 dan 14 Kmp. Leuwi Bandung Ds. Citeureup. Pada setiap kunjungan ke titik-titik rumah yang terkena banjir, Kak kwarda dengan senang hati menembus lumpur dan genangan air di kampung Babakan Leuwibandung Dayeuhkolot, membesarkan hati warga korban banjir sekaligus menyerahkan bantuan paket sembako. Beliaupun tidak lupa menyapa dengan penuh kehangatan serta meminta kesabaran warga akan musibah banjir yang melanda ini. Menurut Dede Yusuf, daerah ini menjadi titik terendah dari kawasan Dayeukolot sehingga apabila Sungai Citarum dan anak-anaknya meluap maka yang pertama kali banjir adalah kawasan Leuwi Bandung ini.
Kak Dede Yusuf juga menyempatkan waktu untuk melihat sungai Citarum lama yang sekarang telah dipasang benteng (tembok) penahan banjir. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh warga yang menyertai kunjungan Kak Kwarda Jabar, walaupun sudah dibenteng, banjir masih tetap menerjang kawasan penduduk. Pemerintah kabupaten Bandung sudah berupaya dengan melakukan pengerukan sungai Citarum yang sejauh ini memang belum membuahkan hasil, bahkan luapan banjir untuk tahun 2013 ini telah berlangsung selama tiga bulan dan ini dianggap sebagai banjir terlama sepanjang sejarah banjir Baleendah dan Dayeuhkolot (Bandung Selatan).
"Banjir Dayeuhkolot dan Baleendah ini, bukan saja karena luapan Sungai Citarum, tapi juga karena luapan Sungai Cikapundung. Apalagi ujung Sungai Cikapundung kini dipenuhi sampah yang menghalangi laju aliran sungai. Sampah yang bertumpuk sangat sulit untuk dibersihkan," ujar Kak Dede Yusuf. Setelah selesai meninjau kondisi banjir di kawasan Leuwi Bandung ini, Kak Dede Yusuf melanjutkan kunjungannya dengan meninjau sekolah SD Darurat yang ditempatkan di Aula Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung yang terletak di Jl. RAA Wiranatakusumah, Baleendah yang juga kerap kali dijadikan posko pengungsian warga Cigosol dan uwak, Baleendah jika terjadi banjir. Sekolah darurat ini menampung puluhan siswa – siswi SDN Andir Baleendah dari kelas 1 sampai kelas 6. Kehadiran Kak Dede Yusuf pun sontak membuat siswa-siswa bahagia karena bisa langsung bertemu dengan sosok Kak Dede Yusuf yang ramah dan penuh senyuman. Pada kunjungan itu beliaupun memberikan motivasi kepada para siswa SD agar tetap semangat walaupun mereka harus belajar dan sekolah di tempat yang darurat. Kak Dede pun memberikan bantuan berupa susu dan biskuit yang secara simbolis diterima oleh salah seorang siswi SD yang bernama Tasya.
Sekitar Pukul 14.00 WIB Kak Kwarda melanjutkan kembali rangkaian kegiatan kunjungannya dengan meninjau para pengungsi yang ditampung di Rusunawa Baleendah. Beliau pun menyapa para pengungsi yang hampir berjumlah 500 Kepala Keluarga (KK) ini yang ditampung di tiga blok Rusunawa. Beliau pun menyempatkan diri untuk mengunjungi Dapur Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung serta Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memberikan ratusan paket sembako kepada BPBD dan PMI yang setiap harinya menyiapkan ribuan konsumsi siap saji bagi para korban banjir ini. Kak Dede berpesan bahwa Gerakan Pramuka sebagai gerakan pendidikan moral generasi muda harus juga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, tentunya disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya sebagai implementasi dari nilai-nilai Trisatya dan Dasa Darma Pramuka.