MAJALAH SEMBOYAN

MAJALAH SEMBOYAN Created by BestTheme.Net

Popular Posts

Salam Pramuka!
Kegiatan Peserta Didik
Kegiatan Anggota Dewasa

LAGU LAGU PRAMUKA

LAGU LAGU PRAMUKA
KLIK GAMBAR UNTUK MENDENGARKAN

VIDEO PBB TNI PADA GIAT PRAMUKA

LENSA GIAT KITA

lihat video lainya di
SEMBOYAN VIDEO

GPS TUTORIAL PADA GOOGLE EARTH


networkedblogs

BBM CHANEL


HALAMAN

ANDA PENGUNJUNG KE

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

VIDEO TO DAY

VIDEO TO DAY
CONTOH FORMASI LKBB

VERSI ANDROID

SEMBOYAN RADIO

SEMBOYAN TV

TRAILER 5 ELANG

THEMA HP 50 TAHUN PRAMUKA

MAJALAH SEMBOYAN DIGITAL

DOWN LOAD AREA

Blog Archive

MAJALAH SEMBOYAN

MEDIA RESMI KWARCAB KABUPATEN BANDUNG DAN KABUPATEN BANDUNG BARAT ...

INFORMASI

Mengemas informasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Kwarcab maupun Kwarran serta Gugudepan yang berada diwilayah Kwarcab Kabupaten Bandung dan Bandung Barat ...

Semboyan Digital Media.

Sebagai sarana alternatif penyajian berita kegiatan secara online ...

Media Publikasi

Media Publikasi bagi Gerakan Pramuka Kwarcab Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ...

Mari Berbagi Informasi

Mari berbagi Infomasi Kirimkan berita kegiatan ke alamat Redaksi Gedung Pramuka Kwarcab Kab Bandung Jl RAA Wiranatakusumah No 19 Baleendah....

Featured Post 2

Archive for December 2013

Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bandung di gelar pada tanggal 27 s.d 31 Desember 2013 bertempat di Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung yang diikuti oleh Peserta dari 15 kecamatan, kegiatn bulan bakti ini di isi dengan berbagai kegiatan bakti antara lain:sanitasi air, peleburan MCK, giat pilihan pembuatan tenun keset dan pembuatan tape.
Kegiatan bulan bakti Pramuka Penegak dan Pandega Kwarcab Kabupaten Bandung tahun 2013  di buka oleh Wakil Ketua Kwarcab Kak Drs Djuhana M.Mpd MT yang  dihadiri juga oleh Sekretaris Kwarcab Kab Bandung Kak Deden Denny Nugraha,MT serta andalan cabang lainya dan aparat pemerintahan setempat,dalam upacara pembukaan di tampilkan pula pencak silat dari Satuan Karya Pramuka Wira Kartika Kwarran Paseh.
Selamat bekerja dan berbakti "IKUT SERTA MEMBANGUN MASYARAKAT"(cont Asep Gandi)

Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat menyelenggarakan pendalaman Sistim administrasi satuan untuk Pembina Pramuka yang berpangkalan di SMA,SMK dan MA sekabupaten Bandung bertempat di Wisma Guna Baleendah (21/12/13)
Kegiatan yang  berlangsung selama satu hari ini dihadiri pula oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Kak Dede Yusuf  yang berkesempatan memberikan arahnya setelah upacara pembukaan
Materi yang disampaikan berupa materi dasar  tentang administrasi  satuan di gugusdepan yang di mixing oleh tiga orang pemateri yaitu dari Kwarda Jabar,Kwarcab Kab Bandung dan Kawarcab Kabupaten Bandung Barat
Diharapkan setelah selesai mengikuti kegiatan pendalaman sistim administrasi satuan para peserta dapat menerapkannya di satuan masing masing sehingga akan tercipta sistim administrasi satuan yang rapi dan sesuai dengan aturan serta alur yang berlaku di Gerakan Pramuka.
Selamat bekerja

Kujang Untuk kegunaan lain dari Kujang, lihat Kujang (disambiguasi). Kujang, senjata khas Sunda Replika kujang pada monumen kota Bogor Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram. Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata. Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda. Deskripsi Bagian-bagian KujangSunting Karakteristik sebuah kujang memiliki sisi tajaman dan nama bagian, antara lain : papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutupi logam emas dan perak). Selain bentuk karakteristik bahan kujang sangat unik cenderung tipis, bahannya bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam. Dalam Pantun Bogor sebagaimana dituturkan oleh Anis Djatisunda (996-2000), kujang memiliki beragam fungsi dan bentuk. Berdasarkan fungsi, kujang terbagi empat antara lain : Kujang Pusaka (lambang keagungan dan pelindungan keselamatan), Kujang Pakarang (untuk berperang), Kujang Pangarak (sebagai alat upacara) dan Kujang Pamangkas (sebagai alat berladang). Sedangkan berdasarkan bentuk bilah ada yang disebut Kujang Jago (menyerupai bentuk ayam jantan), Kujang Ciung (menyerupai burung ciung), Kujang Kuntul (menyerupai burung kuntul/bango), Kujang Badak (menyerupai badak), Kujang Naga (menyerupai binatang mitologi naga) dan Kujang Bangkong (menyerupai katak). Disamping itu terdapat pula tipologi bilah kujang berbentuk wayang kulit dengan tokoh wanita sebagai simbol kesuburan. Mitologi Sejarah Bentuk KujangSunting Nilai Kujang sebagai sebuah jimat atau azimat, pertama kali muncul dalam sejarah Kerajaan Padjadjaran Makukuhan dan Panjalu. Tepatnya pada masa pemerintahan Prabu Kudo Lalean(disebut juga Prabu Kuda Lelean di tanah Sunda dan Kerajaan Panjalu Ciamis). Prabu Kuda Lelean / Kudo lalean juga dikenal sebagai Hyang Bunisora dan Batara Guru di Jampang karena menjadi seorang petapa atau resi yang mumpuni di Jampang (Sukabumi). Sejak itu, Kujang secara berangsur-angsur dipergunakan para raja dan bangsawan Kerajaan itu sebagai lambang kewibawaan dan kesaktian. Suatu ketika, Prabu Kudo Lalean tengah melakukan tapa brata di suatu tempat. Tiba-tiba sang prabu mendapat ilham untuk mendesain ulang bentuk Kujang, yang selama ini dipergunakan sebagai alat pertanian. Anehnya, desain terbaru yang ada di benak sang Prabu, bentuknya mirip dengan Pulau “Djawa Dwipa”, yang dikenal sebagai Pulau Jawa pada masa kini. Nah, setelah mendapat ilham itu, segera prabu Kudo Lalean menugaskan Mpu Windu Supo, seorang pandai besi dari keluarga kerajaan. Ia diminta membuat mata pisau seperti yang ada di dalam pikiran sang Prabu. Mulanya, Mpu Windu Supo gusar soal bentuk senjata yang mesti dibuatnya. Maka sebelum melakukan pekerjaan, Mpu Windu Supo melakukan meditasi, meneropong alam pikiran sang prabu. Akhirnya didapatlah sebuah bayangan tetang purwa rupa (prototype) senjata seperti yang ada dalam pikiran Kudo Lalean. Setelah meditasinya usai, Mpu Windu Supo memulai pekerjaannya. Dengan sentuhan-sentuhan magis yang diperkaya nilai-nilai filosofi spiritual, maka jadilah sebuah senjata yang memiliki kekuatan tinggi. Inilah sebuah Kujang yang bentuknya unik, dan menjadi sebuah objek bertenaga gaib. Senjata ini memiliki 2 buah karakteristik yang mencolok. Bentuknya menyerupai Pulau Jawa dan terdapat 3 lubang di suatu tempat pada mata pisaunya. Inilah sebuah senjata yang pada generasi mendatang selalu berasosiasi dengan Kerajaan Padjadjaran Makukuhan. Bentuk Pulau Jawa sendiri merupakan filosofi dari cita-cita sang Prabu, untuk menyatukan kerajaan-kerajaan kecil tanah Jawa menjadi satu kerajaan yang dikepalai Raja Padjadjaran Makukuhan. Sementara tiga lubang pada pisaunya melambangkan Trimurti, atau tiga aspek Ketuhanan dari agama Hindu, yang juga ditaati oleh Kudo Lalea. Tiga aspek Ketuhanan menunjuk kepada Brahma, Vishnu, dan Shiva. Trinitas Hindu (Trimurti) juga diwakili 3 kerajaan utama pada masa itu. Kerajaan-kerajaan itu antara lain Pengging Wiraradya, yang berlokasi di bagian Timur Jawa; Kerajaan Kambang Putih, yang berlokasi di bagian Utara Jawa, dan Kerajaan Padjadjaran Makukuhan, berlokasi di Barat. Bentuk Kujang berkembang lebih jauh pada generasi mendatang. Model-model yang berbeda bermunculan. Ketika pengaruh Islam tumbuh di masyarakat, Kujang telah mengalami reka bentuk menyerupai huruf Arab “Syin”. Ini merupakan upaya dari wilayah Pasundan, yakni Prabu Kian Santang(Dikenal juga dengan Nama Prabu Borosngora ,dan Bunisora Suradipati dari kerajaan panjalu), yang berkeinginan meng-Islamkan rakyat Pasundan. Akhirnya filosofi Kujang yang bernuansa Hindu dan agama dari kultur yang lampau, direka ulang sesuai dengan filosofi ajaran Islam. Syin sendiri adalah huruf pertama dalam sajak (kalimat) syahadat dimana stiap manusia bersaksi akan Tuhan yang Esa dan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. Dengan mengucap kalimat syahadat dan niat di dalam hati inilah, maka setiap manusia secara otomatis masuk Islam. Manifestasi nilai Islam dalam senjata Kujang adalah memperluas area mata pisau yang menyesuaikan diri dengan bentuk dari huruf Syin. Kujang model terbaru seharusnya dapat mengingatkan si pemiliknya dengan kesetiannya kepada Islam dan ajarannya. Lima lubang pada Kujang telah menggantikan makna Trimurti. Kelima lubang ini melambangkan 5 tiang dalam Islam (rukun Islam). Sejak itulah model Kujang menggambarkan paduan dua gaya yang didesain Prabu Kudo Lalean dan Prabu Kian Santang. Namun wibawa Kujang sebagai senjata pusaka yang penuh “kekuatan lain” dan bisa memberi kekuatan tertentu bagi pemiliknya, tetap melekat. Dalam perkembangannya, senjata Kujang tak lagi dipakai para raja dan kaum bangsawan. Masyarakat awam pun kerap menggunakan Kujang sama seperti para Raja dan bangsawan. Di dalam masyarakat Sunda, Kujang kerap terlihat dipajang sebagai mendekorasi rumah. Konon ada semacam keyakinan yang berkait dengan keberuntungan, perlindungan, kehormatan, kewibawaan dan lainnya. Namun, ada satu hal yang tak boleh dilakukan. Yakni memajang Kujang secara berpasangan di dinding dengan mata pisau yang tajam sebelah dalam saling berhadapan. Ini merupakan tabuatau larangan. Selain itu, tidak boleh seorangpun mengambil fotonya sedang berdiri diantara 2 Kujang dalam posisi tersebut. Kabarnya, ini akan menyebabkan kematian terhadap orang tersebut dalam waktu 1 tahun, tidak lebih tapi bisa kurang.

Kegiatan Persami Gudep Pangkalan SDN Makbul  merupakan kegiatan  rutin yang dilaksanakan oleh Gudep Pangkalan SDN Makbul peserta merupakan anggota pramuka golongan Siaga dan Penggalang yang dibina langsung oleh Kak Sandi Septian Nesa, S.PdI kegiatan yang dilaksanakan bertempat di pangkalan SDN Makbul Kecamatan Pasirjambu pada 20 s.d 22  desember 2013 ini merupakan tuntutan dalam UU Kepramukaan untuk menyelenggarakan Kegiatan Kepramukaan
kegiatan ini sangat di dukung oleh Mabigus serta guru guru di SDN Makbul materi kegiatan diantaranya Kegiatan pengetahuan, keterampilan, serta penerapan prinsip dasar metodik kepramukaan dan tanggap bencana serta materi kepramukaan lainnya
Selamat dan sukses tetap memandu (Asep Gandhi)

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung kirim kan 20 orang pramuka penegak dan pandega untuk mengikuti DIKLAT DASAR KEPMIMPINAN PEMUDA tingkat Kab Bandung  (18/12/13) bertempat di gedung Korpri Komplek Pemda Kab Bandung.
Kegiatan yang di ikuti oleh 250  orang ini melibatkan berbagai organisasi kepemudaan yang ada di wilayah Kabupaten Bandung termasuk Gerakan Pramuka
Bupati Kabupaten Bandung H.Dadang Naseer SH.S.Ip berkesempatan membuka Kegiatan ini didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung H.Ahmad Johara M.Si
Dengan digelarnya kegiatan Diklat Dasar Kepemimpinan Pemuda diharapkan kedepan bisa menampilkan sosok pemimpin dari pemuda pemuda kabupaten bandung maju mandiri dan berdaya saing yang bisa membawa nama baik kabupaten bandung di tingkat nasional maupun internasional
Selamat dan sukses maju lah terus pemuda Kab Bandung dengan semangat sabilulungan BRAVO!!

Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bandung bersama dengan Dinas BKPP Pemkab Bandung menyelenggarakan kegiatan kursus Orientasi bagi pengurus Satuan Karya Keluarga Berencana yang berlangsung selama satu hari (17 /12/13) bertempat di Aula Kwracab Kabupaten Bandung di.Baleendah
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Kwartit Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung memperkenalkan Kepramukaan di jajaran Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan selain itu kegiatan ini juga salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Bandung mengedukasi masyarakat tentang manfaat dari Keluarga Berencana melalui Gerakan Pramuka yaitu Satuan Karya Keluarga Berencana sehingga kedepan kader kader keluarga berencana yang tergabung dalam satuan karya ini bisa menularkan ilmu yang di dapat kepada masyarakat sehingga masyarakat menyadari akan penting nya keluarga berencana
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini di isi dengan materi kepramukaan dari Pusdiklatcab Parahyiangan Kabupaten Bandung serta materi tentang Keluarga Berencana dari Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan
Selamat dan sukses